Menyajikan Berbagai Berita, Peristiwa dan Informasi di Seputar Kota Kabupaten Blora dan Sekitarnya

Senin, 15 Mei 2017

Tidak Timbulkan Permusuhan Sara, Kuasa Hukum Minta Terdakwa Dibebaskan

Sidang pembelaan Bambang Tri Muyono yang berlangsung Senin (15/5/2017), di PN Blora.

Info Blora News —Sidang pembelaan (pledoi) terdakwa Bambang Tri Mulyono digelar di PN Blora, Senin (15/5/2017). Sidang yang dimulai lewat tengah hari itu membacakan pembelaan Bambang Tri Muyono yang dibacakan salah satu kuasa hukumnya, Hendri Listiawan. Dalam pembelaannya terhadap terdakwa, kuasa hukum menyebut postingan-postingan terdakwa yang sebagian merupakan isi dari buku Jokowi Undercover tidak menimbulkan rasa kebencian dan permusuhan antar golongan, suku, ras, dan agama manapun.
"Bahwa hingga perkara diperiksa di persidangan, tidak ada satupun laporan polisi dengan sangkaan keberatan terhadap postingan terdakwa (di Facebook), yang diduga menimbukan rasa kebencian atau permusuhan individu dan atau kelompok masyarakat. Sedangkan laporan polisi yang atas nama terdakwa adalah atas dugaan pencemaran nama baik," Hendri Listiawan membacakan nota pembelaan kuasa hukum terhadap terdakwa.
Sebelumnya Bambang Tri dituntut 4 tahun oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Blora. Jaksa berpendapat bahwa terdakwa, Bambang Tri di dalam fakta-fakta persidangan telah terbukti menyebarkan informasi yang dapat menimbulkan permusuhan dan rasa kebencian antar kelompok, suku, agama, dan ras. Bambang oleh Jaksa dinyatakan terbukti melanggar pasal 28 ayat 2 juncto pasal 45 A ayat 2 UU RI nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas UU nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Traksaksi Elektronik.
Bunyi dalam pasal tersebut adalah "Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)".
"Berdasarkan fakta persidangan, dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbuatan terdakwa yang memposting status pada akun facebook miliknya, yang dapat dikategorikan sebagai menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan atau kelompok masyarakat atau kelompok tertentu," kata Hendri membacakan nota pembelaan dihadapan Majelis Hakim yang terdiri Mukmirin Kusumastuti sebagai Hakim Ketua, dan Dwi Ananda FW sebagai Hakim Anggota, serta Rr. E. Dewi Nugraheni sebagai Hakim Anggota.
Di nota pembelaannya, kuasa hukum juga menyebut jika kebebasan berpendapat dijamin oleh konstitusi.
"Menurut kami perbuatan terdakwa (penyebaran konten facebook dan penulisan buku) adalah suatu perbuatan yang tidak melanggar perundang-undangan, tidak melanggar hukum obyektif, serta merupakan hak dari terdakwa yang telah dilindungi, dijamin, dan diatur dalam pasal 28 undang-undang dasar RI tahun 1945," sebut kuasa hukum.
Atas fakta-fakta persidangan yang ada, lanjut Hendri, kuasa hukum memohon ke Majelis Hakim untuk menyatakan terdakwa tidak terbukti melakukan tindak pidana melanggar pasal 28 ayat 2 juncto pasal 45 A ayat 2 UU RI nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas UU nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Traksaksi Elektronik. Karenanya, lanjut Hendri, kuasa hukum memohon ke Majelis Hakim untuk membebaskan terdakwa, serta mengembalikan nama baik Bambang Tri. 
Sidang ini sendiri akan dilanjutkan Kamis (18/5/2017), dengan agenda tanggapan Jaksa maupun Majelis Hakim terhadap nota pembelaan terdakwa.

Share:

Jumat, 12 Mei 2017

Seorang Pemuda 24 Tahun di Madiun yang Menikah dengan Nenek 67 Tahun

Seorang Pemuda 24 Tahun di Madiun yang Menikah dengan Nenek 67 Tahun
Pernikahan  Rokim (24) dengan Tampi (67) betul-betul terjadi


Video pernikahan seorang nenek dengan pemuda di Dusun Petung, Desa Nampu, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun yang viral di media sosial dalam sepakan terakhir ternyata bukan isapann jempol belaka.

Pernikahan  Rokim (24) dengan Tampi (67) betul-betul terjadi, Rabu ( 15/3/2017) malam lalu.

"Saya menikahi Tampi karena cinta dan kasihan hidupnya yang menyendiri terus," kata Rokim, pria kelahiran Nganjuk, 10 Juni 1993 itu, di kediamannya di RT 9 RW 2 Dusun Petung, Desa Nampu, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun, Jumat ( 17 / 3/2017) lalu.

Tampi hanyalah seorang tukang pijat yang tidak menentu penghasilannya. Sekali pijat Tampi hanya mendapatkan upah Rp 40.000. Tak hanya itu, rumahnya pun hanya berdinding triplek, berlantai tanah berukuran 8 x 7 meter.

Sementara di bagian belakang rumah, dinding terbuat dari potongan kayu papan yang disusun. Bagian belakang rumah difungsikan sebagai dapur sekaligus kandang kambing.

Rumah sederhana Tampi tak memiliki perabot mewah. Di dalam rumahnya hanya ada satu lemari kayu, dan kasur kapuk tipis berukuran sekitar 2x1 meter yang digelar di lantai ruang tengah beralaskan tikar.

Untuk memasak setiap harinya, Tampi hanya menggunakan tungku dengan bahan bakar kayu bakar. Sementara listrik, Tampi masih ikut tetangga sebelumnnya.

"Saya belum bisa pasang sendiri karena tidak ada biaya pasangnya," ujar Tampi.

Sejatinya, sejak berusia 16 tahun Rokim sudah mengenal Tampi. Bila kerja kecapaian, ia sering datang ke rumah wanita kelahiran Madiun, 18 Januari 1950 itu , untuk meminta dipijat agar lelahnya cepat hilang.

Namun, ia mulai menyukainya setahun terakhir. Bermula dari rasa kasihan, lama-lama Rokim jatuh cinta dengan Tampi. Apalagi, Tampi juga selalu memberikan perhatian tulus saat Rokim datang ke rumahnya.

Meski berusia jauh lebih muda dibandingkan Tampi, pria yang tidak lulus SD ini mengaku tidak malu memiliki istri seorang janda yang berumur selisah 43 tahun dari umurnya. Ia yakin pilihannya tak salah karena baginya jodoh sudah ditentukan oleh yang Maha Kuasa.

Hingga akhirnya, seminggu yang lalu dia memberanikan diri untuk melamar wanita yang dicintainya itu.

Sebelum menikah dengan Tampi, Rokim mengaku belum pernah berpacaran atau menjalin hubungan asmara dengan wanita lainnya. Baginya, Tampi sosok perempuan yang pertama dicintainya.

Sementara itu, Tampi yang sudah menjanda sejak usia 15 tahun tak menyangka Rokim bakal serius menikahinya. Wajah Tampi tak tersipu malu saat menceritakan kisah cintanya dengan Rokim. Ia baru tahu keseriusan Rokim setelah datang melamar melalui adiknya.

"Saya kaget, minggu lalu ia datang ke rumah bertemu adik saya lalu melamar saya," ungkap Tampi malu-malu.

Bahkan ia menganggap lamaran yang diceritakan adiknya itu hanya bahan tertawaan saja. Apalagi usianya dengan Rokim terpaut 43 tahun dan status dirinya hanyalah seorang janda.

Tak dinyana, selang beberapa hari kemudian, Rokim bersama keluarganya datang ke rumah dan melamarnya.

Keduanya pun akhirnya dinikahkan secara sah oleh penghulu di rumah tetangganya, Rabu (15/3/2017).

Saat dilamar itu selain rasa bahagia, Tampi juga menerima apa adanya pada diri Rokim. Penghasilan Rokim sebagai pekerja serabutan yang tidak menentu tak membuat rasa cintanya luntur. Baginya, lamaran Rokim menjadi satu anugerah yang sangat luar biasa pasca menjanda 52 tahun lamanya.

Kisah pernikahannya pun menyimpan kelucuan. Saat prosesi ijab berlangsung, Rokim lupa membawa mahar apapun. Padahal, saat prosesi ijab qabul, seorang pria harus membawa dan menyebutkan mahar di depan penghulu.

"Saat ditanya maharnya apa, Rokim tolah-toleh kebingungan. Saya langsung merogoh uang yang ada di tas saya sebesar Rp 50.000 dan saya serahkan kepada Rokim. Jadi akhirnya, uang maharnya Rp 50.000 saja. Saat itu, penghulu yang menikahkan juga tertawa. Mungkin kaget maharnya hanya Rp50.000," ujar Tampi sambil tertawa.

Usai prosesi ijab kabul, kata Tampi, malam harinya dilanjutkan dengan acara resepsi. Acara resepsi pernikahan itu hanya dihadiri warga setempat, keluarga dan teman-teman Rokim.

Kepala Dusun Petung, Rahayu Slamet mengaku tak menduga Rokim bakal nekat melamar Tampi yang umurnya selisih 43 tahun. Tak hanya dirinya, petugas di kelurahan hingga di KUA juga tak percaya bila pemuda berumur 24 tahun itu bakal menikahi nenek berumur 67 tahun.

"Semua pada heran. Tetapi kenyataannya memang seperti itu," kata Slamet.

Slamet dan istrinya pun membantu kedua mempelai itu sebelum menjalani ijan kabul.

"Malam hari sebelum ijab qabul, istri saya mencarikan baju lengan panjang untuk dipakai Rokim nikah," ujar Slamet.

Kendati mengejutkan warga, banyak warga justru berdatangan melihat langsung prosesi pernikahan Rokim dan Tampi.

"Saat itu ada yang merekam video hingga memfoto pasangan itu dengan kamera handphone. Sehari sesudahnya saya mendengar pernikahan Rokim dan Tampi menjadi heboh karena ada yang mengunggah video acara resepsinya di facebook," ucap Slamet.

Sebagai kepala dusun setempat, Slamet mengaku salut dengan niat Rokim yang serius menikahi Tampi. Ia pun berharap pernikahan itu akan berlangsung langgeng hingga maut memisahkan keduanya.
Share:

Zulfikar Resmi Nikahi Gadis Italia yang Dikenal di Facebook

http://infobloranews.blogspot.com/2017/05/zulfikar-resmi-nikahi-gadis-italia-yang.html
Ilaria Monte Bianco (21) berencana menikah dalam waktu sebulan ke depan.


Pemuda asal Batang, Zulfikar (23), yang menjalin hubungan dengan gadis Italia, akhirnya mengucap ijab kabul, Kamis (11/5/2017).

Dia menikahi kekasihnya, Ilaria Blanco (21) di rumahnya di Desa Tragung, Kandeman, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

Pernikahan kedua sejoli ini berlangsung sederhana dan hanya diikuti oleh pihak keluarga.



Meski awalnya pihak keluarga enggan diliput oleh media, namun setelah prosesi pernihakan, keluarga Zulfikar sedikit membuka diri.

Setelah mengucapkan ijab kabul, Dzulfikar mengaku sangat senang lantaran telah resmi mempersunting Ilaria.

"Saya bahagia sudah resmi menikah, orang tua Ilaria juga telah merestui pernikahan ini," kata Zulfikar.

Dia mengatakan, setelah pernikahan tersebut, pihak keluarga akan segera mengurus kepindahan warga negara Ilaria.

"Belum ada rencana bulan madu, di rumah saja," katanya.


Kisah Cinta Gadis Italia dan Pemuda Asal Batang Berawal dari "Hello" di Facebook

Masih ingat cerita seorang gadis asal Bari, Italia, yang datang jauh-jauh dari benua berbeda ke Desa Tragung, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, untuk bertemu dengan pria pujaan hatinya?

Zulfikar (23) dan Ilaria Monte Bianco (21) berencana menikah dalam waktu sebulan ke depan.

"Jika tidak ada aral melintang kami berniat akan menikah. Kami sudah mantap akan menikah dengan Ilaria sekitar satu bulan lagi. Adapun, hari dan tanggal pernikahan sedang kami rundingkan bersama keluarga sambil menunggu proses administrasi selesai," kata Zulfikar ketika ditemui di rumahnya, 27 April lalu.


Semuanya berawal dari Facebook. Zulfikar pun kemudian buka-bukaan tentang awal perkenalan mereka.

Menurut Zulfikar, dirinya berkenalan dengan Ilaria melalui Facebook sejak dua tahun lalu. Saat itu, dia yang memulai percakapan.

"Saat itu ada rasa sayang tetapi bukan cinta. Saya memberanikan diri menyapa dengan kata hello dan kemudian dibalas Ilaria dengan kata yang sama," katanya.

Setelah berkenalan itulah, lanjut Zulfikar, dia kerap menghubungi Ilaria melalui Facebook setiap ada kesempatan hingga kemudian mantap menyatakan rasa cinta.

Dia mengaku, saat berkomunikasi selama sekitar dua tahun, mereka menggunakan bahasa Inggris.

"Ilaria menguasai dua bahasa, yaitu Italia dan bahasa Inggris. Sementara saya belajar bahasa Inggris secara otodidak," tuturnya.

Menabung 2 tahun

Cerita cinta yang dibina keduanya lalu membuahkan tekad bagi Ilaria untuk datang ke Indonesia, tempat pria pujaan hatinya berada.

Ilaria yang bekerja sebagai instruktur renang siswa sekolah dasar di Kota Milano itu menuturkan, dirinya harus menabung selama dua tahun untuk bisa datang ke Indonesia.

"Selama dua tahun saya mengumpulkan uang bekerja di sebuah restoran di Italia hanya untuk datang ke Indonesia," kata Ilaria.

"Saya sudah minta izin kepada kedua orangtua saya untuk menikah dengan Zulfikar," lanjutnya.

http://infobloranews.blogspot.com/2017/05/zulfikar-resmi-nikahi-gadis-italia-yang.html
Hingga akhir April, Ilaria masih berada berada di rumah milik keluarga Zulfikar untuk persiapan.

Ilaria datang ke Desa Tragung, Kabupaten Batang, sejak 18 April 2017. Hingga akhir April, Ilaria masih berada berada di rumah milik keluarga Zulfikar untuk persiapan.

Karena ada warga asing yang datang, aparat kepolisian segera memantau dan mengecek aktivitasnya. Wakapolsek Tulis Polres Batang, Iptu Agus Windarto bersama tiga anggotanya langsung mengunjungi Desa Tragung, Kecamatan Kendeman, Kabupaten Batang.

"Sebelumnya kami berkoordinasi terlebih dulu di balai Desa Tragung. Hal ini dilakukan untuk mengetahui visi dan misinya datang ke Indonesia dan apa tujuannya," kata Agus sebagaimana rilis Humas Polres Batang yang dikirim ke Tribun Jateng, Jumat (21/4/2017).

Setelah berkoordinasi bersama perangkat Desa Tragung Wakapolsek, lanjut Agus, pihaknya langsung menuju ke rumah tersebut. Di sana, Wakapolsek bersama 3 anggota disambut dengan baik oleh tuan rumah.

"Bahkan hari ini Ilaria sudah bisa makan kates (pepaya) dan tempe. Ilaria itu bisa bahasa Inggris dan Italia. Sedangkan Dzulfikar otodidak belajar bahasa Inggris," tutur Abdika.


Gadis Italia dan Pemuda Desa yang Dikenal Via Facebook Akan Menikah Bulan Depan

Ilaria Monte Bianco (21), gadis asal Bari, Italia, mengaku rela terbang ke Indonesia untuk menikah dengan pemuda bernama Dzulfikar (23) asal Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

Kehadiran Ilaria ke Desa Tragung, Kabupaten Batang, sempat menjadi perhatian dan perbincangan warga setempat yang sekadar ingin melihat secara dekat sosok gadis Italia itu.

Dzulfikar mengaku, dirinya berkenalan dengan Ilaria melalui jejaring sosial Facebook dan sudah membina komunikasi selama dua tahun terakhir.

"Jika tidak ada aral melintang, kami berniat akan menikah. Kami sudah mantap akan menikah dengan Ilaria sekitar satu bulan lagi. Adapun, hari dan tanggal pernikahan sedang kami rundingkan bersama keluarga sambil menunggu proses administrasi selesai," kata Zulfikar ketika ditemui di rumahnya, Kamis (27/4/2017).



Sebelumnya diberitakan, Ilaria datang ke Desa Tragung, Kabupaten Batang, sejak 18 April 2017. Hingga Kamis (27/4/2017), dia masih berada di rumah milik keluarga Dzulfikar di Desa Tragung, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang.

Ilaria datang ke Indonesia untuk bertemu Dzulfikar karena mengaku sudah merasa cocok dan mereka sepakat akan mengadakan pernikahan. Hal ini juga sudah disampaikan ke orangtua Ilaria di Italia.



Pada intinya mereka menyetujui rencana pernikahan sepasang muda-mudi beda negara tersebut. Ilaria mengaku telah menabung selama dua tahun untuk bisa terbang ke Indonesia menemui pujaan hatinya.

"Selama dua tahun saya mengumpulkan uang bekerja di sebuah restoran di Italia hanya untuk datang ke Indonesia," kata Ilaria.
Share:

Seorang Kakek Tewas Tersambar KA Barang

Seorang Kakek Tewas Tersambar KA Barang
RINGSEK : Sepeda milik Munaji (65), ringsek akibat tertabrak kereta barang  di  Jalan  Rel 418 Randublatung, turut tanah, Dukuh Sudung, Desa Wado, Kecamatan Kedungtuban
BLORA, panturaNews.info  -  Seorang kakek  Munaji (65), tewas tersambar kerte api barang jurusan Jakarta - Surabaya,  di perlintasan rel kereta api tanpa palang pintu, tepatnya di Jalan  Rel 418 Randublatung, turut tanah, Dukuh Sudung, Desa Wado, Kecamatan Kedungtuban, Kamis (11/05/2017) sore sekitar pukul 15.30.

Kapolsek Kedungtuban Polres Blora, AKP Sugiharto, S.H membenarkan kejadian itu, “Benar kemarin sore ada kejadian seorang kakek yang hendak pergi ke sawah tewas terserempet kereta api. Korban tewas  di lokasi kejadian,''jelas  AKP Sugiharto.

Dijelaskan,  korban adalah  warga dari Dukuh Peting RT. 04 / RW. 02, Kecamatan Randublatung. Karena  luka-luka  yang dialami sangat parah, nyama kakek malang itu tidak bisa diselamatkan.

Keterangan yang berhasil dihimpun,  menurut karyawan PT KAI,  Arianto dan Dwi Darminto, yang sedang melaksanakan patroli pengecekan rel kereta api, dari arah belakang  keduanya  mendengar suara klakson kereta api secara berulang-ulang.

Beberapa saat kemudian ketika  kereta barang jurusan Jakarta – Surabaya lewat, keuanya dikejutkan adanya  seseorang yang telah tergeletak dan meninggal dunia akibat tertabrak kereta api. Sementara itu, sepeda ontel yang dibawa korban terseret kereta api hingga kurang lebih 500 meter. Atas kejadian itu kedua karyawan PT KAI itu  segera menginformasikan ke  piket Stasiun Wado untuks elanjutnya peristiwa itu dilaporkan ke  Polsek Kedungtuban. *)

Polres Blora 




Share:

Jelang TMMD Reg ke 99, Dandim Banyumas Akan Manfaatkan Semua Potensi

Jelang TMMD Reg ke 99, Dandim Banyumas Akan Manfaatkan Semua Potensi
Letkol Inf. Erwin Ekagita Yuana, SIP (Foto : dok.)
PURWOKERTO , panturaNewa.info  -  Jajaran Kodim 0701.Banyumas  dalam waktu dekat ini akan gelar TMMD Reguler ke-99 tahun 2017. Dandim setempat,  Letkol Inf Erwin Ekagita Yuana, S.I.P, menegaskan, di  TMMD yang akan dilkasanakan di Desa  Rempoah, Kecamatan Baturaden itu menarget dwi sukses.

''Target kami TMMD Reguler di desa Rempoah tu harus sukses pelaksanaan, selain itu target publikasi juga harus sejajar dengan suskes pelaksanaan tersebut,'' tandas orang nomor satu di jajaran Kodim Banyumas itu.

Untuk itu, lanjut  Letkol Inf Erwin Ekagita Yuana, S.I.P, di gelaran yang juga menargetkan semakin manunggalnta dan TNI dan rakyat itu, jajarannya akan memanfaatkan semua potensi yang ada di Pekalongan. Baik untuk mendukung di sasaran fisik maupun non fisik.

Diperoleh informasi, pelaksanaan Rakornis TMMD Reguler ke-99 akan di gelar di Mabes TNI tanggal 16 Mei 2017. Pasca Rakornis, Kodim Banyumas akan segera melakukan Pra TMMD, dan mematangkan koordinasi dengan semua kekuatan yang ada. *)

Editor : Agus
Share:

Bangun Sinergitas, TNI – Polri Pekalongan Olahraga Bersama

Bangun Sinergitas, TNI – Polri  Pekalongan Olahraga Bersama
Foto ; panturaNews.info/Sugie
PEKALONGAN, panturaNews.info  -  Guna menjaga keutuhan dan sinergitas dalam bidang keamanan di wilayah Kabupaten Pekalongan, ratusan anggota TNI dan Polri dari Kodim 0710 /Pekalongan dan Polres pekalongan gelar  apel bersama yang dilanjutkan olahraga bersama,Jumat (12/5/2017).

Olah Raga Bersama TNI – POLRI ini diselenggarakan di halaman Mapolres Pekalongan itu ,
dalam rangka menjalin kebersamaan dan kerjasama antara TNI – POLRI dalam mewujudkan Kabupaten Pekalongan yang aman dan damai.

Dandim 0710 Pekalongan, Letkol Inf  Bambang Wahyudi, S.I.P , pengambil apel menyampaikan, kegiatan tersebut merupakan momentum yang sangat baik sebagai suatu sarana dalam rangka membina hubungan komunikasi yang harmonis dan kebersamaan antara TNI-Polri yang merupakan kekuatan yang tidak bisa terkalahkan,

Terpisah,  Kapolres Pekalongan AKBP Wawan Kurniawan, S.H., S.I.K., M.Si menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh jajaran TNI - Polri atas jalinan kerjasama yang telah terbangun di Kabupaten Pekalongan.

“Saya berharap dengan kegiatan semacam ini bisa mempererat silaturahmi antara TNI-Polri sehingga menumbuhkan sinergitas dalam kebersamaan dan persahabatan dalam rangka mendukung tugas dalam menjaga ketertiban, keamanan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” imbuhnya. *)

Pewarta : Sugie




Share:

Kamis, 11 Mei 2017

Blora Raih WTP Tiga Kali Berturut-turut

Blora Raih WTP Tiga Kali Berturut-turut
Foto : SM
BLORA, panturaNews.info  -  Pemkab Blora tiga kali berturut-turut berhasil meraih penilaian opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Penyerahan penghargaan kali ketiga itu dilakukan di Semarang, Rabu (10/5). Penghargaan diterima Bupati Djoko Nugroho didampingi Ketua DPRD Bambang Susilo bersamaan dengan penyerahan laporan hasil pemeriksaan laporan keuangan pemerintah daerah tahun anggaran 2016 bagi kabupaten dan kota lainnya di Jateng.

“Alhamdulillah Blora dapat WTP lagi. Ini sudah tiga kali berturut-turut,” ujar Bupati Djoko Nugroho dalam sambutan resepsi Hari Pendidikan Nasional di alun-alun Blora, Rabu (10/5) malam.

Raihan opini WTP tidak lepas dari upaya kerja keras yang dilakukan Pemkab. Tiga tahun sebelumnya Blora selalu meraih opini wajar dengan pengecualian (WDP). Salah satu titik lemah adalah pada pengelolaan aset. “Terima kasih kepada seluruh pegawai Pemkab Blora, para bendahara dan para pejabat organisasi perangkat daerah (OPD, red). Luar biasa lagi, selain WTP, tahun ini Blora rangking kedua setelah Solo dalam laporan keuangan daerah,” tegas Djoko Nugroho. *)

Sumber :  SM Network
Share:

Jamiyah NU Diminta Dukung H Marwan Jafar Jadi Gubernur Jateng

Jamiyah NU Diminta Dukung H Marwan Jafar Jadi Gubernur Jateng
Foto : SM
BLORA,panturaNews.info  - Anggota jamiyah Nahdlatul Ulama (NU) di Jateng diminta bersatu mendukung H Marwan Jafar menjadi gubernur Jateng dalam Pilgub 2018. Sebab, dengan hanya bersatu padu, tampuk kepemimpinan daerah bisa digapai. Hal tersebut mengemuka dalam Konsolidasi Pilgub Jateng bersama H Marwan Jafar di aula Pondok Pesantren Khozinatul Ulum Blora, Rabu (10/5).

Konsolidasi diikuti pengurus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Blora dari kabupaten, kecamatan hingga desa. Selain itu juga pengurus cabang NU Blora serta pengurus badan otonom (banom) di bawah lingkup NU seperti Muslimat, Fatayat, Ansor, IPNU-IPPNU serta PMII. Mereka menyatakan dukunganya kepada H Marwan Jafar maju sebagai calon gubernur dalam Pilgub Jateng 2018. “Kami sudah merindukan pimpinan kami gubernur Jateng berasal dari kader PKB. Mari seluruh komponen NU, banom NU serta PKB bersatu padu mengantarkan H Marwan Jafar menjadi gubernur Jateng,” ujar Ketua PKB Blora H Abdul Hakim.

Pernyataan senada dikemukakan pula ketua PCNU H Aunur Rofiq. Menurutnya, jika H Marwan Jafar membulatkan tekad maju sebagai calon gubernur di Pilgub Jateng, jajaran NU Blora akan memberikan dukungan penuh.

Sementara itu, Marwan Jafar yang juga ketua Lembaga Pemenangan Pemilu DPP PKB mengungkapkan, selama ini jamiyah NU belum solid memberikan dukungan kepada PKB. Hal itu dibuktikan hanya sekitar 20 % saja warga NU yang menyalurkan hak suaranya dengan mencoblos PKB di Pemilu Legislatif. Padahal, kata mantan menteri desa pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi 2014-2016, jika warga NU bersatu mendukung PKB, PKB bisa memenangkan pemilu legislatif. Tak hanya pemilu legislatif, jabatan presiden, gubernur dan bupati bisa ditempati kader PKB jika jamiyah NU bersatu padu.

“Jumlah warga NU itu besar, mencapai 60 juta lebih. Itu sudah cukup untuk memenangkan pileg maupun pilpres,” tegasnya.

Dia pun meminta warga NU merapatkan shaf (barisan, red) di pemilu-pemilu berikutnya termasuk Pilgub Jateng. “Kalau saya diberi amanah dan tidak ada kader lain yang lebih baik dari saya untuk maju dalam Pilgub Jateng, saya siap maju menjadi calon gubernur Jateng,” tegasnya.

Marwan Jafar mengakui PKB Jateng harus berkoalisi dengan partai lainnya untuk mengusung calon sendiri. Dia juga menyadari pelaksanaan Pilgub masih cukup lama. Namun Marwan Jafar menyatakan, semuanya harus sudah dipersiapkan sejak dini untuk bisa meraih kemenangan. “Karena itu setelah konsolidasi ini, silahkan disosialisasikan kepada warga NU lainnya bahwa sudah ada calon gubernur yang diusung PKB,” ujarnya. *)

Sumber :  SM Network

Share:

Mahasiswa UMK Raih Juara II Lomba Micro Teaching

Foto : Ros
KUDUS, panturaNews.info – Prestasi yang cukup bergengsi, ditorehkan oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (Prodi PBI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muria Kudus (UMK),  Ernis Sholikah (21), belum lama ini.

Dia menjadi juara II lomba Micro Teaching ‘’UNY Nation,  English Competition’’ yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dalam rangka Dies Natalis ke-53 universitas tersebut, dalam partau final yang dilangsungkan 6 Mei 2017 di Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UNY.

Rektor UMK Dr. Suparnyo SH. MS. mengapresiasi raihan prestasi mahasiswanya itu, dan berharap semoga prestasi-prestasi lain bisa didapat di lain kesempatan. ‘’Prestasi ini semoga bisa menjadi pelecut semangat dan memotivasi mahasiswa lain untuk berprestasi,’’ ujarnya saat menerima Ernis Sholikah yang ditemani Dekan FKIP Dr. Slamet Utomo M.Pd. dan kepala Prodi PBI, Diah Kurniati M.Pd. di ruang kerja rektor.

Pada kesempatan itu, Ernis menjelaskan, bahwa persaingan dengan finalis lain, cukup berat. ‘’Ada 10 finalis dari lima perguruan tinggi dalam UNY National English Competition itu. Yakni Universitas Muria Kudus (UMK), Universitas Islam Bandung (Unisba), Universitas Islam Indonesia (UII), UNY, dan UPN Veteran Jakarta,’’ katanya.

Dia mengemukakan, masing-masing universitas diwakili dua finalis. ‘’Finalis bagus-bagus. Namun secara kualitas, finalis dari UNY memang memiliki kemampuan lebih, sehingga sangat layak jika salah satu wakilnya berhasil merebut juara I,’’ paparnya.

Kendati para finalis dari perguruan tinggi lain secara kualitas, rata-rata bagus, sehingga Ernis sempat grogi, namun ia tetap mencoba memberikan yang terbaik dalam kompetisi itu. ‘’Alhamdulillah dapat juara II. Padahal waktu pengumuman, sempat tidak percaya waktu nama Saya disebut juara II,’’ ungkapnya.

Atas raihan prestasi ini, putri pasangan Sukarman (46) dan Seneng (43) ini, berterima kasih atas support teman-teman dan dosen pembimbingnya. ‘’Support teman-teman sangat  berarti bagi saya. Dan terima kasih atas upaya pembinaan  yang dilakukan oleh pihak fakultas, sehingga saya bisa meraih juara II dalam lomba ini,’’ ujarnya yang juga ketua KSR / PMI Unit UMK periode 2016/ 2017 ini. *)

Editor : Ros
Share:

Polres Blora Lakukan Mutasi Jabatan, Sejumlah Kapolsek Digeser

Kapolres AKBP Surisman SIK memimpin upacara serah terima jabatan sejumlah perwira Polres Blora. (foto: dok-resbla)
BLORA. Demi penyegaran personil dan peningkatan kinerja jajaran, Polres Blora pada hari Jumat pagi (12/5/2017) melaksanakan pergeseran sejumlah pejabat ata mutasi. Setidaknya mutasi dikenakan kepada 11 perwira berdasarkan Surat Telegram (ST) Kapolda Jateng Nomor 1195/IV/2017/ROSDM.

Mutasi sejumlah perwira ke sejumlah posisi terbarunya, serta ke luar daerah untuk jabatan baru diantaranya adalah Kasat Intelkam Polres Blora AKP Sigit Ahsanudin alih tugas sebagai Kasat Intelkam Polres Rembang, menggantikan oleh AKP Antonius Wiyono yang akan menduduki Kasat Intelkam Polres Grobogan. Sedangkan Kasat Intelkam Polres Grobogan AKP Sutamto resmi menduduki jabatan Kasat Intelkam Polres Blora.

Kemudian Kapolsek Jepon AKP Sutarjo juga menerima tugas baru menjadi Kapolsek Sambong menggantikan AKP Joko Priyono yang resmi menjabat Kapolsek Jepon. Kapolsek lainnya adalah Kapolsek Jiken AKP Suhardi alih tugas sebagai Kasubag Dal Bin Ops Polres Blora dan posisinya digantikan AKP Sularno yang sebelumnya menjabat Kasubag Humas Polres Blora.

“Selain itu Kasubag Humas Polres Blora AKP Sularno, digantikan oleh AKP Suharto," Kata Kabag Sumda Polres Blora, Kompol Andy Wahyono, Jumat (12/05/17).

Menindaklanjuti mutasi tersebut, Kapolres Blora AKBP Surisman, S.I.K, M.H pun langsung melaksanakan upacara serah terima jabatan dan sekaligus mengambil sumpah atau janji jabatan kepada 5 (lima) pejabat baru yang masih berada di jajaran Polres Blora. Acara pengambilan sumpah dan serah terima jabatan diselenggarakan bertempat di gedung Aula Aryyaguna Mapolres setempat, Jumat (12/5/17) pagi.

Lima (5) Pejabat baru Polres Blora yang diambil sumpah dan jani oleh Kapolres Blora diantaranya, Kepala Satuan (Kasat) Intelkam AKP Sutamto, S.H, Kapolsek Sambong AKP Sutarjo, Kapolsek Jiken AKP Sularno, Kapolsek Jepon AKP Joko Priono, dan Kasubbag humas Bagops AKP Suharto.

Upacara sertijab tersebut di hadiri oleh seluruh pejabat utama Polres Blora, Kabag, Kasat, seluruh Kapolsek jajaran, perwakilan personil dari lima fungsi Polres Blora serta satu regu Bhayangkari Cabang Blora.

Setelah pengambilan sumpah jabatan, dalam acara ini dilakukan pula penandatanganan berita acara Sertijab yang dipimpin Kapolres Blora dan rohaniawan Bag Sumda Polres Blora yang disaksikan oleh seluruh peserta upacara yang hadir.

“Serah terima jabatan dan mutasi di lingkungan Polri merupakan hal yang biasa terjadi. Itu semua karena tuntutan organisasi dalam rangka promosi jabatan dan penyegaran bagi personil ke jenjang yang lebih tinggi serta semata adalah penyegaran dinamika di dalam sebuah organisasi. Ini adalah suatu perjalanan untuk meniti karier dalam menjalankan tugas sebagai seorang polisi,” katanya.

Menurutnya, serah terima jabatan merupakan momentum untuk memacu dan meningkatkan etos kerja yang lebih baik dalam pelaksanaan tugas di Polres Blora dalam memberikan pengabdian yang terbaik kepada masyarakat, bangsa dan negara. (ip-infoblora)
Share:

Kakek Munaji Tewas Terseret Kereta Api di Wado Kedungtuban

Warga mengevakuasi mayat kakek Munaji yang tewas terseret kereta api, kemarin. (foto: ip-infoblora)
BLORA. Seorang kakek yang saat itu hendak pergi ke sawah dengan menggunakan sepeda ontel tewas terserempet kereta api di perlintasan tanpa palang pintu pada hari Rabu (10/05/17) kemarin sekitar pukul 15.30 WIB.

Kapolsek Kedungtuban Polres Blora, AKP Sugiharto, S.H, mengatakan korban atas nama Munaji (65) tewas di tempat setelah tertabrak kereta api barang jurusan Jakarta-Surabaya di perlintasan rel kereta api tanpa palang pintu. Tepatnya di daerah Jln Rel 418 Randublatung, turut tanah, Dk. Sudung, Desa Wado, Kecamatan Kedungtuban.

“ Benar kemarin sore ada kejadian seorang kakek tewas terserempet kereta api yang hendak menyebrang untuk pergi ke sawah, dimana korban tewas di tempat,” ujar AKP Sugiharto, Kamis (11/05/17).

AKP Sugiharto menuturkan korban berasal dari Dukuh Peting RT.04 / RW.02 Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora. Karena kondisi luka yang dialami sangat parah, nyawa kakek malang tersebut tidak mampu tertolong.

Sementara untuk kronologi kejadian, pada hari Rabu 10 Mei 2017, sekira pukul 15.30 WIB bermula ketika Arianto dan Dwi Darminto yang keduanya merupakan petugas PT. PJKA tersebut, sedang melaksanakan patroli pengecekan rel kereta api.

Sesaat kemudian dari belakang kedua saksi mendengar suara klakson kereta api secara berulang-ulang. Kemudian setelah kereta barang jurusan Jakarta - Surabaya melewati kedua saksi itu, betapa terkejutnya mereka ternyata ada seseorang yang telah tergeletak dan meninggal dunia akibat tertabrak kereta api diantara kedua rel / samping rel sedangkan sepeda ontel yang dibawa korban terseret kereta api hingga kurang lebih 500 meter selanjutnya kedua saksi menghubungi piket stasiun wado dan melaporkan ke Polsek Kedungtuban. (ip-infoblora)
Share:

Rabu, 10 Mei 2017

Diajukan Jadi Bacagub, Marwan Jafar Ikuti Konsolidasi di Blora

Marwan Jafar memberikan paparan dalam konsolidasi jelang Pilgub Jateng. (foto: tio-ib)
BLORA. Dukungan dari DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kepada Marwan Jafar untuk maju ke bursa bakal calon gubernur pada Pilgub Jateng 2018 mendatang terus dilakukan. Rabu (10/5/2017) kemarin giliran DPC PKB Blora menggelar konsolidasasi dan langsung dihadiri oleh mantan Menteri Desa PDTT tersebut.

Bertempat di aula Pondok Pesantren Khozinatul Ulum, konsolidasi dihadiri seluruh jajaran pengurus DPC PKB Blora dan badan otonom (banomnya). Pimpinan PCNU, Muslimat, dan anggotanya juga hadir.

Dalam sambutannya, KH Muharror Ali selaku tuan rumah sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Khozinatul Ulum memberikan dukungan agar Nahdlatul Ulama bisa memiliki gubernur sendiri. Menurutnya selama ini perhatian Pemerintah kepada Pondok Pesantren masih kurang, ia berharap dengan adanya gubernur yang berasal dari kalangan NU sendiri maka pendidikan di Ponpes akan mendapatkan perhatian lebih.

“Warga Nahdlatul Ulama saya minta untuk memilih Gubernur yang memperhatikan pesantren di Jawa Tengah. Dari nama-nama yang sudah muncul pada isu Pilgub Jateng 2018, hanya Marwan yang memiliki rekam jejak terhadap masyarakat desa dan pesantren,” terang KH Muharror Ali.

Selama menjadi DPR RI tiga periode, menurutnya kinerja Marwan jelas, aspiratif, dan ngopeni masyarakat bawah. “Saat jadi Menteri Desa, Marwan kerjanya juga cak cek (cepat),” lanjutnya.

Selain rekam jejak kerja, lanjut Muharror, Marwan mengerti kebutuhan santri dan pesantren karena Marwan punya latar belakang sebagai santri. “Dia ini NU tulen, santri yang jelas-jelas tahu kebutuhan dari masyarakat Nahdliyin. Jadi tidak ada alasan kepada warga NU untuk tidak mendukung Marwan sebagai Gubernur Jateng,” pungkas dia.

Ketua DPC PKB Blora, Abdul Hakim menyatakan bahwa awalnya Marwan Jafar sebenarnya tidak ada ambisi untuk menjadi bakal calon gubernur. Namun karena ada dorongan dari DPW dan DPC PKB se Jawa Tengah maka dirinya siap untuk maju ke pertarungan Pilgub Jateng 2018.

“Kami dari PKB Blora juga siap memberikan dukungan ke Pak Marwan untuk maju ke Pilgub 2018. PKB dan NU harus merapatkan barisan untuk bergerak bersama menyukseskan Pak Marwan maju ke Pilgub. Dukung beliau memimpin Jateng yang lebih sejahtera, jika tidak lebih baik dari yang sekarang maka lima tahun kedepannya lagi tidak usah dipilih kembali. Gitu saja,” tegas Abdul Hakim.

Sementara itu, Marwan Jafar selaku yang dicalonkan mengatakan bahwa dirinya siap diberi tugas partai untuk maju di Pilgub 2018. “Saya siap dicalonkan untuk maju Pilgub jika memang menurut partai saya yang terbaik. Namun jika ada orang lain yang lebih baik dari saya, saya siap untuk mundur,” ucapnya.

Selain menyatakan kesiapannya maju Pilgub, dalam konsolidasi itu ia juga menyoroti masih tingginya ketimpangan pembangunan antara perkotaan dan pedesaan. Salah satu penyebabnya yaitu penduduk perkotaan lebih besar dibandingkan pedesaan. Secara nasional perbandinganya yaitu 56 % merupakan warga perkotaan dan 44 % warga desa.

“Pertumbuhan yang timpang antara desa dan kota tersebut menyebabkan kesenjangan antara desa dan kota menjadi cukup tinggi dengan kontribusi kota besar dan metropolitan terhadap pertumbuhan mencapai 32 %. Sedangkan kontribusi kota menengah dan kecil hanya 7 % terhadap pertumbuhan,” kata Marwan, Rabu (10/5/2017).

Oleh karena itu, dia mengusulkan perlu ada langkah strategis untuk menciptakan penyeimbangan pembangunan desa dan kota. Salah satunya adalah penguatan pembangunan pertanian, mengingat mayoritas aktivitas perekonomian masyarakaht desa masih bergantung pada tingkat produktivitas Sumber Daya Alam (SDA), termasuk di dalamnya adalah peternakan.

“Kebijakan penguatan pembangunan pertanian sejauh ini masih lemah, hal itu dibuktikan dengan masih ada kecenderungan daerah-daerah memilih eksploitasi sumber daya alam daripada memperkuat sektor produktif lainnya seperti pertanian,” pungkasnya. (tio-infoblora)
Share:

Sedekah Bumi : Wujud Rasa Syukur, Gotong Royong & Kerukunan Warga

Warga Desa Bangoan Kecamatan Jiken guyub rukun kumpul bersama, gotong royong melaksanakan tradisi sedekah bumi. (foto: teg-ib)
BLORA. Menggelar sedekah bumi atau gasdeso merupakan wujud rasa syukur kepada Allah SWT yang di lakukan oleh masyarakat desa. Setiap tahun, setelah masa panen tiba, mereka bergotong gorong mengadakan selamatan secara bersama-sama. Berkumpul di dalah satu tempat strategis seperti sendang, persimpangan jalan, balaidesa atau masjid dengan membawa hasil bumi.

Seperti yang digelar warga Desa Bangoan Kecamatan Jiken, Rabu Kliwon (10/5/2017) kemarin. Sejak pagi masing-masing KK berkumpul di kawasan sendang yang disimbolkan sebagai sumber air penghidupan. 

Mereka membawa nasi komplit dengan lauk-pauk, jajanan dan buah-buahan. Setelah didoakan sambil mengucap rasa syukur kepada Allah SWT atas limpahan rejeki hasil bumi setahun belakangan, seluruh makanan yang dibawa pun dibagikan secara gratis, saling tukar satu dengan lainnya. Semua tampak guyub rukun dalam kebersamaan.

Sarimin warga Banyubang, salah satu pedukuhan di Desa Bangoan mengatakan bahwa tradisi sedekah bumi merupakan tradisi turun temurun yang sudah sejak lama di lakukan dan terus di lestarikan selama ratusan tahun.

“Setiap setahun sekali kami terus menggelar tradisi sedekah bumi yang sudah lama dilakukan ini. Hal ini bentuk wujud syukur warga atas capaian hasil pertanian selama setahun terakhir,” jelasnya di sela sela acara sedekah bumi kemarin.

Menurutnya seluruh warga desa mengikuti tradisi sedekah bumi. Semua warga menyumbangkan makanan berupa ambeng nasi dan lauk-pauk untuk didoakan dan dimakan bersama-sama dengan warga se-desa.

“Semua bawa makanan dan di jadikan satu, setelah di doakan nanti mereka berebut makanan tersebut, sebab diyakini jika dapat makanan banyak tentu rejeki yang di dapat tahun ini juga banyak,” terangnya.

Sudarto, Kepala Desa Bangoan menjelaskan bahwa rangkaian acara sedekah bumi dimulai sejak Selasa sore (9/5/2017) lalu. Dengan digelar turnamen bola volly dan hari Rabu nya ada seni budaya tayub yang di gelar di area sendang desa selama semalam suntuk.

“Setiap tradisi sedekah bumi pasti sangat meriah, musim hujan maupun musim kemarau tidak mempengaruhi acara yang setiap tahun di gelar ini, sebab tradisi sedekah bumi terus di lestarikan” ujarnya.

Pihaknya berharap dengan acara tersebut kerukunan dan gotong royong antar warga terus terjalin untuk menjadikan desa yang adem tentrem tanpa adanya masalah.

“Tentu ini peninggalan budaya yang perlu kita lestarikan bersama, sehingga tradisi sedekah bumi dan di lanjut royok nasi pun juga harus di lestarikan,” pungkasnya. (teg-ib)
Share:

AKBP Saptono Akan Jabat Kapolres Blora

AKBP Saptono Akan Jabat Kapolres Blora
AKBP  Surisman, S.I.K, M.H
BLORA, panturaNews.info  - Kapolres Blora, AKBP  Surisman, S.I.K, M.H akan berpindah tugas menjadi Wakil Direktur Direktorat Intelkam Polda Kepri, dan posisinya akan digantikan oleh  AKBP Saptono yang sebelumnya menjabat sebagai  Kasubdit IV Ditreksrimsus Polda Babel.

.Kasubbag Humas Polres Blora, AKP Sularno, membenarkan adanya pergantian Kapolres Blora tesebut. Menurutnya, pergantian terebut  diberitahukan melalui Surat Telegram Kapolri, nomor ST/1225/V/2017.

Ssuai surat telegram tersebut,  sejukmlah Kapolres lainnya yang mengalami pergantian adalah Polres Rembang, Polres  Brebes, Polres  Sragen dan Polres  Sukoharjo. “Nantinya serah terima Kapolres akan dilaksanakan di Polda Jateng, Jumat (19/5/2017). Sedangkan pisah sambut di Polres Blora, rencanannya akan dilaksankan hari Sabtu (24/5/2017),'' jelas AKP Sularno.yang dalam pekan ini akan menjabat sebagai Kapolsek Jiken menggantikan AKP Suhardi, S.H. *)

*) Polres Blora 
Share:

Ops Patuh Tilang 114 Pelanggar

Ops Patuh Tilang 114 Pelanggar
Foto : Polres Blora
BLORA, panturaNews.info  - Hari pertama Operasi Patuh Candi 2017,  Selasa (9/5/2017),  jajaran Polres Blora berhasil menjaring 114 pelanggar yang disanksi dengan tilang. Menurut KBO Lantas Polres Blora, Iptu Markus,  pelanggaran mencolok diantaranya pengendara maupun yang diboncengnya tidak menggunakan helm, melawan arus.

Dijelaskan,  hari pertama Operasi Patuh Candi  tersebut digelar  di sepanjang JL. Pemuda dan di alun-alun Kota Blora dimna melibatkan  sebanyak  30 personil dari satgas.  ''Untuk pelagar yang ditilan gitu terdiri dari  pengendara motor dan mobil.

Sejumlah pelanggaran lainya, diantaranya tidak membawa surat-surat kendaraan. Selain menilang petugas juga  menegur pengendara motor, yakni ada  orang tua yang mengantarkan anaknya tapi anaknya tidak menggunakan helm.  ''Untuk pelanggaran ringan seperti ini pelanggar hanya ditegur,'' jelas  Iptu Markus.  *)

Pewarta : Hendra 

Share:

Selasa, 09 Mei 2017

Hari Pertama Operasi Patuh Candi 2017, 114 Pelanggar Ditilang

Hari pertama Operasi Patuh Candi 2017 Satlantas Polres Blora tilang 114 pelanggar.
(foto: dok-ib)
BLORA. Tepat di hari pertama operasi patuh Candi 2017 pada Selasa (9/5/2017) kemarin, jajaran Polres Blora berhasil menjaring 114 pelanggar yang disanksi dengan tilang. KBO Lantas Polres Blora, Iptu Markus mengatakan, beberapa pelanggaran yang terlihat dengan kasat mata diantaranya pengendara maupun yang diboncengnya tidak menggunakan helm, melawan arus serta hal lainnya yang nisa menyebabkan kemacetan atau kecelakaan lalu lintas jika dibiarkan.

Kegiatan operasi dihari pertama tersebut dilakukan di sepanjang Jalan Pemuda dan di Alun-alun Kota Blora, dengan melibatkan 30 personil dari seluruh satgas Ops Patuh Candi 2017. Iptu Markus menjelaskan, bahwa jumlah tersebut terdiri dari pengendara motor dan mobil.

“Sejak kemarin pagi hari Selasa, 9 Mei 2017 kurang lebih ada sekitar 114 pelanggaran yang didominasi kendaraan roda dua,” ucapnya, Rabu (10/5/2017) saat ditemui usai apel pagi di Mako Satlantas Polres Blora.

Dia menuturkan pelanggaran yang dilakukan pengendara diantaranya adalah tidak membawa surat-surat kendaraan dengan lengkap. Selain itu, kata Iptu Markus petugas dilapangan juga menegur pengendara seperti orang tua yang mengantarkan anaknya tapi anaknya tidak menggunakan helm dan pelanggar ringan lainnya. Para pelanggar yang ditegur tidak disanksi dengan tilang, namun hanya diperingatkan saja lewat berkas teguran.

Operasi Patuh Candi 2017 di Jalan Pemuda Kota Blora. (foto: dok-ib)
“Kalau roda dua ada yang tidak bawa STNK, SIM, kalau roda empat kelebihan muatan, dan tidak menggunakan safety belt (sabuk pengaman) sedangkan untuk pelanggaran ringan untuk sementara kami lakukan peneguran tapi jika di ulangi ya kami akan tilang ditempat,” terang Iptu Markus.

Iptu Markus menambahkan, untuk kegiatan operasi bisa dengan system huning dan stasioner, sedangkan lokasi yang dijadikan sasaran, bisa saja dilakukan tetap di satu titik ataupun bergerak ke titik lain yang rawan. Selain itu pelanggaran kasat mata itu juga menjadi target utama operasi patuh Candi 2017 yang akan dilaksanakan hingga 22 Mei mendatang.

“Dalam kegiatan Operasi patuh ini kami sudah mempunyai target operasi supaya dalam operasi ini dapat memberikan dampak yang positif bagi kesadaran akan pentingnya keselamatan dan ketertiban berlalu lintas kepada masyarakat,” pungkasnya. (rs-infoblora)
Share:

Tahapan Pilkades Serentak 2017 Dimulai, Ini Jadwalnya

Pembekalan pelaksanaan Pilkades serentak 2017 kepada penyelenggara dalam forum Santiaji. (foto: dok-ib)
BLORA. Tahapan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak oleh 27 desa pada 29 Juli 2017 nanti mulai dilaksanakan. Persiapan yang dilakukan sejak Maret lalu, kini memasuki tahap pembekalan Panitia Pilkades (santiaji) dan pengumuman/pendaftaran bakal calon.

Selasa (9/5/2017) kemarin, seluruh Panitia Pilkades dari 27 desa plus Camat dan Forkopimcam dikumpulkan di Ruang Pertemuan Setda Kabupaten Blora guna mengikuti pembekalan (santiaji) tentang tata cara penyelenggaraan Pilkades.

Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Blora H.Arief Rohman M.Si, Sekda Drs. Bondan Sukarno MM, Asisten Pemerintahan Sekda Setyo Edy SH, M.Hum dan Kepala Bagian Pemdes Setda Riyanto Warsito beserta para narasumber juga peserta Santiaji.

Wakil Bupati H. Arief Rohman, M.Si mewakili Bupati Blora membuka acara tersebut. Dalam sambutannya, ia menyampaikan harapannya agar pelaksanaan Pilkades Serentak Kabupaten Blora 2017 ini dapat berjalan dengan baik dan lancar, sebagai modal pembangunan desa 6 tahun ke depan.

Lebih lanjut, Arief Rohman berpesan kepada panitia penyelenggara untuk bekerja secara profesional. “Saya minta, panitia dapat menjaga netralitas, jujur, adil dan bersih KKN. Laksanakan tahapan Pilkades sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku”, tegasnya.

Pada kesempatan ini, Arief Rohman juga menekankan kepada panitia untuk mewaspadai terhadap para calon Kades dalam mempengaruhi pendukungnya, baik dengan memberi uang lewat botoh/ sabet, atau janji-janji, sehingga tidak timbul permasalahan money politic.

Dia juga meminta agar kampanye dilakukan secara tertutup dengan penyampaian visi dan misi para kandidat calon Kades untuk menghindari benturan antara pendukung apabila dilakukan secara terbuka dan melarang melakukan kampanye di tempat-tempat umum (sekolah, tempat ibadah) dan mendiskreditkan/ mencemarkan nama baik calon Kades lain.

Sementara itu untuk pengisian perangkat desa, sesuai petunjuk Bupati akan dilaksanakan setelah Pilkades selesai. ”Nanti setelah Pilkades beres, baru akan dirumuskan petunjuk teknis untuk pengisian perangkat desa,” ucap Asisten Pemerintahan Sekda Setyo Edy SH, M.Hum.

Untuk diketahui 27 desa di 13 kecamatan yang akan menggelar pilkades serentak tahun ini adalah Kecamatan Banjarejo yakni Desa Buluroto, Desa Wonosemi, Desa Jatiklampok dan Desa Balongsari. Kecamatan Tunjungan ada Desa Sitirejo dan Desa Tamvahrejo.

Lalu Kecamatan Ngawen ada 3 Desa yang akan melaksanakan Pilkades yakni Srigading, Bradag, Sumberejo. Kecamatan Japah juga ada 3 Desa yakni Japah sendiri, Gaplokan dan Krocok. Kemudian Kecamatan Todanan ada 3 Desa juga yakni Sendang, Kacangan dan Kembang.

Lantas Kecamatan Jepon ada Desa Gersi dan Desa Brumbung, Kecamatan Bogorejo hanya satu Desa yakni Prantaan. Sementara itu Kecamatan Jiken ada Desa Singonegoro dan Desa Genjahan. Kecamatan Sambong satu Desa di Brabowan dan Kecamatan Cepu juga satu Desa di Jipang. Adapun Kecamatan Randublatung ada 2 desa di Bekutuk dan Gembyungan. Kradenan ada 2 Desa di Nglebak dan Nginggil, serta terakhir satu desa di Kecamatan Jati yakni Desa Kepoh.

Jadwal Tahapan Pilkades Serentak 2017
  1. 9-22 Mei 20017 Pengumuman Pendaftaran Bakal Calon Kades
  2. 23 Mei - 11 Juni 2017 Penjaringan Bakal Calon Kades
  3. 10-15 Mei 2017 Pengumuman Daftar Pemilih Sementara
  4. 30 Mei - 2 Juni 2017 Pengumuman Daftar Pemilih Tetap (DPT)
  5. 12-14 Juli 2017 Pengumuman dan Penetapan Calon Kades
  6. 21-27 Juli 2017 Penetapan jumlah dan lokasi TPS
  7. 21-25 Juli 2017 Masa Kampanye
  8. 26-28 Juli 2017 Masa Tenang
  9. 29 Juli 2017 Pemungutan Suara
  10. 2 Agustus 2017 Penetapan Kades Terpilih
  11. September 2017 Pelantikan dan Sumpah/Janji Kades Terpilih oleh Bupati.
(sumber : Pemdes Setda | jo-ib)
Share:

Gunakan Pupuk Organik, Panen Bawang Merah Desa Kemiri Melimpah

Hasil panen bawang merah dari Desa Kemiri Kecamatan Jepon, satu hektar menghasilkan 8 ton. (foto: dok-ib)
BLORA. Dengan menggunakan pupuk organik, hasil pertanian di Desa Kemiri Kecamatan Jepon terus meningkat. Selasa (9/5/2017) kemarin para petani bawang merah yang menggarap lahan bengkok desa memperoleh hasil panen yang meningkat hingga 30 persen lebih dibandingkan sebelumnya.

Warsi (45) salah satu petani yang dijumpai di sawah, mengatakan bahwa panen kali ini mengalami peningkatan hingga dua ton per hektare.

“Panen kedua kali ini mengalami peningkatan cukup bagus berkat digunakannya pupuk organik. Satu hektar yang sebelumnya menghasilkan 6 ton bawang merah, kini naik jadi 8 ton. Tak hanya itu bawang yang di hasilkan juga besar dan harganya naik. Alhamdulillah cukup memuaskan,” ucap Warsi sambil mencabut bawang merah.

Menurutnya tak hanya panen yang melimpah, harga bawang merah yang naik juga membuat para petani senang dan mendapatkan hasil yang cukup bagus. “Kalau panen kemarin harga yang kecil sekitar 25 ribu dan yang besar mencapai 30 ribu. Namun panen kali ini bawang yang besar mencapai 40 ribu per kilonya,” lanjutnya.

Hal yang sama juga di kemukakan oleh Selamet petani bawang merah lainnya. Ia mengaku tanaman bawang merah kali ini hasilnya cukup bagus dan tidak ada hama yang menyerang karena menggunakan pupuk organik.


Warsi sedang memanen bawang merah. (foto: dok-ib)
“Kalau panen awal kemarin memang ada hama, namun kali ini cuaca yang bagus dan pemupukan yang teratur membuat hasil panen cukup bagus,” ungkapnya.

Untuk hasilnya ia mengaku diambil tengkulak yang datang untuk memasok wilayah Blora dan wilayah luar daerah Blora.

“Kalau sudah panen seperti ini pengepul kadang datang kesini dan nanti disalurkan ke pasar pasar tradisional di daerah Blora dan sekitarnya,” terangnya.

Para petani berharap harga bawang merah bisa stabil di harga yang baik sehingga hasilnya bisa di gunakan untuk menanam varietas lainnya. “Ya semoga harga bawang merah bisa naik terus dan hasil panen berikutnya bisa lebih bagus dari yang sekarang,” harapnya.

Kepala Desa Kemiri Sutrisno mangatakan dengan hasil panen bawang merah yang begitu melimpah dari petani tentu sangat membanggakan bagi pemerintah desa. “Tentu ini sangat membanggakan bagi pemerintah desa terlebih Desa Kemiri menjadi salah satu desa percontohan desa pengolahan lahan pertanian, tentu menjadi bukti kemajuan pertanian Desa Kemiri,” jelasnya.

Pihaknya menyebutkan, hal ini tak lepas dengan kondisi iklim basah seperti saat ini dan pengolahan lahan pertanian yang terus di rawat dengan baik.

“Kami pemerintah desa selalu menganjurkan untuk mengolah lahan secara rutin sehingga hasil bisa maksimal. Tak hanya itu kami selalu menganjurkan para petani menggunakan pestisida (pupuk) organik untuk menekan biaya produksi dalam pengolahan lahan,” katanya.

Pihaknya berharap para petani bisa terus mengembangkan lahan pertanian yang ada. Sehingga nantinya hasil pertanian bisa semakin meningkat. “Kami terus mendorong para petani untuk terus mengolah lahan pertanian secara organik sehingga nantinya hasil pertanian di Desa Kemiri bisa semakin meningkat,” lanjutnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Blora, Ir. Reni Miharti M.Agr.Bus ketika dihubungi Selasa siang (9/5/2017) menjelaskan bahwa Kabupaten Blora tahun 2017 memang sedang mengembangkan komoditas bawang merah. Salah satu percontohannya di Desa Kemiri Kecamatan Jepon.

“Tahun ini Blora ditarget luas pengembangan bawang merah sebesar 199,55 ha. Sampai bulan April kemarin tanaman bawang merah sudah mencapai 84,57 ha atau 42,58%. Khusus di Kecamatan Jepon, sampai April 2017 sudah tertanam 13,95 ha,” ucapnya.

Sementara itu, menurutnya untuk Ds. Kemiri yang saat ini panen adalah tanaman akhir bulan Pebruari seluas 1,5 ha. Panen saat ini selain untuk konsumsi juga akan digunakan untuk benih kegiatan pengembangan bawang merah yg akan dimulai setelah panen padi kedua. (rs-infoblora)
Share:

Hebat, Dalang Cilik Blora Juara 1 Festival Dalang Nasional 2017

Aksi Wishme Salman Abdillah atau Alif Kriwul ketika memainkan lakon wayang Gatotkaca Jedi. (foto: dok-ib)
BLORA. Dalang cilik Kabupaten Blora semakin moncer. Setelah November lalu tampil sebagai peserta terbaik Festival Dalang Bocah Nasional dalam rangka Hari Wayang Dunia 2016 di Museum Wayang Jakarta, kini salah satu putra terbaik Blora ini kembali menorehkan prestasi tingkat nasional dan keluar sebagai juara pertama.

Ialah Wishme Salman Abdillah atau yang lebih akrab disapa Alif Kriwul dalang cilik dari Sanggar Seni Cahyo Sumirat Blora. Dalang cilik yang saat ini menyandang sebagai siswa kelas VI SD Islam Baitunnur Blora itu akhir pekan lalu menerima penghargaan sebagai dalang cilik terbaik, menyabet juara pertama dalam Festival Dalang Cilik Nasional 2017 yang diselenggarakan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Menurut Ki Nuryanto pengasuh Sanggar Seni Cahyo Sumirat, anak asuhnya itu dalam festival yang diselenggarakan untuk memeriahkan Dies Natalis UNY Yogyakarta ke 53 mulai 2-6 Mei 2017 tersebut berhasil meraih nilai tertinggi setelah memukau juri dan tamu undangan.

Anak-anak sanggar seni Cahyo Sumirat yang berhasil tampil memukau di Festival Dalang Cilik Nasional di UNY Yogyakarta, pekan lalu. (foto: dok-ib)
“Dari sejumlah 38 peserta, hanya diambil juara 5 besar. Sebagai juara pertama, Alif memperoleh nilai sebanyak 755. Sementara juara kedua diperoleh Zaki Nugrah Maulana dalang cilik dari Banjarnegara dengan nilai 738, dan juara ketiga diraih Muh Rafi Nur Fauzy dari Tulungagung Jatim dengan nilai 737. Juara keempat Hilmy Maulana Adi dari Kulonprogo dengan nilai 735 dan juara kelima Bagas Nursatwika dari Kota Yogyakarta dengan nilai 724,” jelas Ki Nuryanto ketika ditemui awak media, Selasa siang (9/5/2017).

Ia mengungkapkan, sebenarnya ada 3 dalang cilik Blora yang mengikuti festival itu. Ketiganya merupakan pemenang Festival Dalang Cilik Kabupaten Blora tahun 2015 lalu. Selain Alif, ada Tegar Haryoseno siswa MI As-salam Cepu dan Aknantya Akmal Fauzan siswa SDN 1 Sambong. Ketiganya merupakan dalang cilik asuhan Sanggar Seni Cahyo Sumirat Dukuh Pangkat Desa Purwosari Kecamatan Blora Kota.

“Harusnya Blora bisa mendominasi juara di festival tersebut. Namun ternyata juri dari UNY berkata lain. Hanya Alif yang berhasil meraih juara. Namun demikian ini menjadi kemenangan dan kebanggaan kita semuanya. Karena 3 dalang cilik dari Blora dan rombongannya sebanyak 18 orang tampil komplit, diaulat tampil perdana untuk mengiringi prosesi pembukaan festival. Selain mendalang, mereka juga tampil menabuh karawitan bergantian mengiringi jalannya pentas yang dilakonkan temannya. Rektor UNY dan para tamu undangan pun memberikan tepuk tangan meriah,” lanjut Ki Nuryanto.

Alif Kriwul (tengah) memegang piala juara pertama Festival Dalang Cilik Nasional 2017 dari UNY Yogyakarta didampingi orang tua, pengasuh sanggar dan Ketua Pepadi Kabupaten Blora. (foto: dok-ib)
Pengumuman pemenang dilaksanakan pada hari Sabtu (6/5/2017), di hari terakhir festival yang dilaksanakan di depan Museum Kebudayaan UNY Yogyakarta.

Sebagai pengasuh Sanggar Cahyo Sumirat, ia mengucapkan terimakasih kepada Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) dan Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Kabupaten Blora yang selama ini telah memberikan bimbingan dan memfasilitasi alat untuk latihan.

“Kami hanya lima kali latihan untuk mengikuti festival itu. Anak-anak yang menentukan lakonnya. Kami dari sanggar hanya mematangkan sabet dan iringan gamelannya. Karena alur cerita sudah mereka pahami sesuai lakon yang dipilih,” terang Ki Nuryanto.

Dalam festival itu, Alif memainkan lakon Gatotkaca Jedi. Sementara Tegar memainkan lakon Wahyu Cakraningrat, dan Akmal memainkan lakon Wahyu Topeng Waja.

“Dengan prestasi yang berhasil mengharumkan nama Blora ini, kami berharap kedepan ada perhatian lebih besar dari pemerintah kabupaten guna pengembangan bakat anak-anak kita,” pungkasnya.

(berita terkait: 1. Festival Dalang Bocah Nasional 2016 : Dalang Cilik Blora Tampil Memukau, 2. Hebat, Dalang Cilik Blora Jadi Penyaji Lakon Terbaik Nasional 2016)

Terpisah, Alif ketika dihubungi merasa bangga karena bisa kembali meraih prestasi tingkat nasional dan mengharumkan kota kelahiran. Anak dari Edi Purwanto warga Dukuh Maguan Desa Tamanrejo Kecamatan Tunjungan ini ingin kelak bisa menjadi dalang kondang seperti Ki Sigit Ariyanto dan Ki Manteb Sudarsono. (tio-infoblora)
Share:

Keluarga Besar Polsek Blora Geber Aksi Sosial

Keluarga Besar Polsek Blora Geber Aksi Sosial
Foto : panturaNews.info/Hendra
BLORA, panturaNews.info - Keluarga besar Polsek Blora Kota geber aksi sosial ke sejumlah keluaraga kurang mampu di wilayah kerjanya,  Selasa  (9/5/2017). Diantaranya berikan bantuan kambing. gerobag beserta isi dagangan, termasuk sembako.

Aski sosial tersebut dipimpin langsung oleh Kapolsek Blora Kota, AKP Sudarno, yang diikuti oleh
sejumlah anggotanya.  ''Aksi ini sebagai peduli sosial kepada sejumlah warga kurang mampu di wialayah kerja kami,'' ungkap AKP Sudarno.

Adapun  sejumlah warga yang mendapat bantuan tersebut,  masing-masing,  Kuswanto (56), warga Dukuh kar-karan,  Kelurahan  Kauman, Kuswanto mendapat bantuan seekor kambing. Selanjutanya, Sutriman (60), seorang  penyandang cacat kaki karena sakit Folio, yang tinggal di Dukuh Kajangan, kelurahan Sonorejo.

''Untuk Sutriman kami berikan gerobak beserta isi dagangannya. Kami berharap semua itu bisa  dijadikan modal jualan belanja sehari-hari  yang akan dikelola istrinya,'' jelas AKP Sudarno. Selain itu, bantuan semabko  diberikan kepada  Ny.  Jupriyanto  (76), janda yang tinggal di  perumahan Kamolan, dan Ny. Sini (80), janda tua yang tinggal di  Jl. Ki Soreng, Kelurahan  Karangjati. (*)

Editor : Hendra
Share:

Senin, 08 Mei 2017

Operasi Patuh Candi 2017 Dimulai, Inilah Sasarannya

Apel gelar pasukan sebagai kegiatan awal Operasi Patuh Candi 2017 oleh Polres Blora. (foto: dok-resbla)
BLORA. Secara serentak, mulai Selasa 9 Mei 2017 dilaksanakan Operasi Patuh Candi 2017 hingga 22 Mei 2017 mendatang. Begitu juga dengan Polres Blora yang mengawali Operasi Patuh Candi 2017 dengan menggelar apel gelar pasukan di halaman Mapolres, Selasa pagi (9/5/2017) dengan dipimpin inspektur upacara Kapolres AKBP Surisman SIK, MH.

“Tujuan digelarnya operasi ini adalah mewujudkan keselamatan lalu lintas dan kepatuhan hukum masyarakat jelang Ramadhan dan Lebaran. Adapun sasarannya adalah kendaraan bermotor yang berhenti di tempat terlarang (melanggar rambu larangan), melanggar batas kecepatan, melanggar marka jalan, kelengkapan surat-surat ranmor dan lain-lain,” ucap Kapolres AKBP Surisman SIK MH.

Sebagai tanda dimulainya operasi, Kapolres menyematkan pita biru putih kepada perwakilan anggota Satlantas Polres Blora dan petugas lainnya. Mereka diminta untuk bersikap humanis dan bekerja sesuai prosedur saat menjalankan tugas.

Dengan adanya pelaksanaan Operasi Patuh Candi 2017 ini, ia berharap akan tercapai beberapa tujuan diantaranya terwujudnya disiplin masyarakat dalam berlalu lintas, turunnya angka kecelakaan lalu lintas dan mampu menekan jumlah fatalitas korban kecelakaan lalu lintas, berkurangnya titik kemacetan, terciptanya kerjasama yang baik antar instansi pemangku kepentingan lalu lintas, dan terwujudnya situasi kondisi kamseltibcar lantas yang mantap.

Sementara itu, Kasatlantas Polres Blora AKP Febriyani Aer SIK menerangkan bahwa dalam pelaksanaan operasi patuh tersebut, akan melibatkan seluruh personil Satlantas dan dibantu oleh satuan fungsi lain baik Intel, Reskrim, Sabhara, dan Binmas yang ada di Kesatuan Polres Blora.

“Operasi Patuh dilaksanakan dengan menentukan target operasi di sejumlah titik, khususnya di daerah yang rawan kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas, seperti di bundaran, di persimpangan, serta di sejumlah ruas jalan lainnya yang ada di wilayah Kabupaten Blora,” imbuhnya. (ip-infoblora)
Share:
SUARA BLORA MENYAJIKAN INFORMASI BERITA PERISTIWA SEPUTAR WILAYAH KOTA BLORA DAN SEKITARNYA

Sponsor