Menyajikan Berbagai Berita, Peristiwa dan Informasi di Seputar Kota Kabupaten Blora dan Sekitarnya

Minggu, 24 September 2017

Inspirasi : Seorang Remaja Belia Mampu Ciptakan Sandal Anti Pemerkosaan

Tingginya angka kasus kejahatan seksual yang terjadi di India membuat banyak orang khawatir. Kekhawatiran juga dirasakan oleh remaja bernama Siddarth Mandala.

Ingin membantu wanita terhindar dari perbuatan keji ini, remaja ini membuat sandal khusus bagi wanita, sandal listrik. Tujuannya agar wanita bisa melawan pelaku pemerkosaan dengan kejutan listrik.


Dengan alas kaki ini, wanita bisa melawan pelaku.

Dilansir Oddity Central, Siddarth menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk memproduksi sandal anti pemerkosaan, ElectroShoe. Alas kaki ini bisa menyetrum pelaku dengan aliran listrik 0,1 Ampere.

Selain itu, sandal ini bisa memberi tahu polisi atau keluarga, si pemakai berada dalam kondisi bahaya.

“ Saya membuat papan sirkuit yang menggunakan langkah kaki untuk mengisi daya sendiri dengan konsep piezoelektrik yang saya pelajari di kelas fisika. Semakin banyak pengguna berjalan, semakin banyak energi yang dihasilkan dan disimpan dalam baterai isi ulang,” kata remaja dari Tengalana ini kepada The Better India.

Siddarth bercerita meski berkali-kali tersetrum, dia berhasil mengembangkan alas kaki ini. Alas kaki ini membuatnya sadar bantuan dari ilmuwan sangat diperlukan.

Selama bertahun-tahun pula, remaja ini “ mengganggu” programmer dan insinyur, baik secara online maupun offline untuk mendapatkan jawaban yang dibutuhkan. Dia juga mengakui banyak yang muak dengan pertanyaan yang diajukan.

Setelah 17 kali membuat purwarupa dan gagal, akhirnya Siddarth mendapatkan model dengan versi yang layak.

“ Saat bereksperimen, saya tersetrum dua kali dan teman saya, Abishek mimisan. Tapi, saya tak ingin menyerah. Saya teringat kata-kata penemu favorit saya, Thomas Edison yang berkata, 'Saya tidak gagal dalam 1.000 kali. Bohlam adalah penemuan dengan 1.000 langkah',” kata dia.

Siddarth mengatakan ElectroShoe ini masih dalam tahap pengembangan dan belum dijual. Dia harus menemukan cara agar konsep sandal listrik ini juga bisa diterapkan di sepatu.

Remaja ini juga berencana mendaftarkan hak paten dan memasarkan alas kaki ini sesegera mungkin.

Sumber : dream.co.id
Share:

Ibu Muda Tewas Tanpa Busana Sama Pria Lain di Semak-Semak, Tulisan Suami di Facebook Bikin Heboh




Info Blora News - Masyarakat Ngabang dan sekitarnya dikejutkan oleh penemuan dua jenazah. Kedua jenazah tersebut ditemukan di Dusun Sungai Buluh, Desa Hilir Kantor, Kecamatan Ngabang, Pontianak, Kalimantan Barat, pada Selasa (19/9/2017). Belakangan diketahui, kedua jenazah itu berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Ketika ditemukan, kedua mayat tersebut tanpa busana dengan posisi tengkurap. Tampak pula kedua mayat tersebut berada di atas sebuah karpet. Kasus itu kemudian juga ramai dibicarakan di sosial media. Namun, ada sesuatu yang mengejutkan. Sebab, saat netizen sedang ramai membicarakan masalah itu, tiba-tiba ada sosok yang juga ikut menuliskan sesuatu. Sosok itu mengaku sebagai suami dari jenazah wanita tersebut. Pemilik akun Facebook Tius Xavier mengungkap hal mengejutkan terkait pemberitaan sepasang mayat laki-laki dan perempuan di semak-semak di Dusun Sungai Buluh, Desa Hilir Kantor, Kecamatan Ngabang, Selasa (19/9/2017). "itu istri saya sndiri," tulis pemilik akun Tius Xavier mengomentari berita yang di-share TRIBUNPONTIANAK.co.id di grup Facebook PONTIANAK UPDATE, Selasa (19/9/2017) pukul 20.25 WIB. Saat ditelusuri di akun Facebook Tius Xavier, pemilik akun menulis status yang seolah menghadapi persoalan sangat pelik. "Tuhan knpa aku harus hadapi hal sprti ini," tulis Tius Xavier, Selasa (19/9/2017) pukul 19.25. 


Selasa sore, warga Ngabang dihebohkan dengan penemuan sepasang mayat laki-laki dan perempuan di semak-semak di Dusun Sungai Buluh, Desa Hilir Kantor, Kecamatan Ngabang. Sontak penemuan mayat tersebut menyedot perhatian warga, oleh pihak Polres Landak kedua mayat tersebut langsung dibawa ke RSUD Landak. Belum diketahui secara pasti apa penyebab kematian dua mayat tersebut. Ketika ditemukan, kedua mayat tersebut tanpa busana dengan posisi tengkurap. Tampak pula kedua mayat tersebut berada di atas sebuah karpet. Penemuan sepasang mayat laki-laki dan perempuan ini membuat heboh. Selain itu, di lokasi terdapat karpet corak warna warni yang menjadi alas sepasang mayat posisi telungkup. Berdasarkan informasi yang didapat, mayat perempuan tersebut diduga berinisial KS (23). "Statusnya sudah bersuami dan mempunyai seorang anak. Suaminya ada di Pontianak," ujar sumber. TRIBUNPONTIANAK.co.id bersama anggota Polsek Ngabang mendatanggi rumah orangtua KS di Dusun Pulau Bendu. Namun di rumah tersebut sudah tidak berpenghuni sejak sepekan belakangan. "Orangtuanya sudah pulang ke Manado," kata Koko, tetangga orangtua KS. Kemudian Koko menceritakan, sepengetahuan dirinya KS memang tidak tinggal bersama orangtuanya lagi. "Dia (KS) kalau tidak salah ngekos atau ngontrak, tapi tidak dengan suaminya," katanya.



 Sumber : TribunNews
Share:

FAKTA DIBALIK MENYEMBURNYA BEKAS SUMUR BOR PERTAMINA DI DESA NGLENCONG BOTORECO KECAMATAN KUNDURAN

Info Blora News - Berita Heboh fenomena alam yang terjadi di desa Nglencong, Botoreco, Kecamatan Kunduran sebetulnya bukan fenomena alam yang terjadi secara alami akan tetapi semburan air dengan bau yang menyengat ini terjadi berasal dari bekas sumur bor milik pertamina yang telah lama tidak lagi dimanfaatkan.

http://infobloranews.blogspot.com

Lantas apa yang menyadi penyebab terjadinya semburan air yang menghebohkan tersebut. Berikut Redaksi Info Blora News, Info Seputar Blora telah merangkum dari hasil wawancara dari beberapa sumber yang mengetahui.

FAKTA-FAKTA DIBALIK SEMBURAN AIR DI BEKAS SUMUR BOR PERTAMINA DI DESA NGLENCONG, BOTORECO KECAMATAN KUNDURAN

1. Pada hari jumat tanggal 22 september 2017 sekitar pukul 02.00 WIB berlokasi di Petak No. 31 milik Perhutani turut Dk. Ngelencong Desa Botoreco Kec. Kunduran Kab. Blora telah terjadi semburan air bercampur lumpur dengan tinggi semburan sekitar 15 meter.

2. Hasil elisitasi dengan Bapak Sugito, 33 tahun, Anggota BPD Desa Botoreco alamat Dukuh Nglencong Desa Botoreco Kecamatan Kunduran diperoleh keterangan sebagai berikut :
a. Sekira pukul 01.30 WIB Bapak sugito mendengar suara gemuruh, setelah dicari dengan beberapa warga suara tersebut berasal dari sumur tua yang jaraknya sekitar 300 meter dari rumahnya.
b. Setelah didekati sumur tua tersebut mengeluarkan semburan air asin bercampur lumpur berwarna agak putih dengan ketinggian sekitar 15 meter.
c. Selanjutnya kejadian tersebut dilaporkan ke Perangakat Desa / Bayan Dk. Ngelencong an Bapak Jadi, selanjutnya dilaporkan kepada Kades Botoreco dan diteruskan ke Forkopincam Kunduran.

3. Hasil elisitasi dengan Perangkat Desa Ngelencong Kecamatan Kunduran (Bapak Jadi) diperolah keterangan :
a. Bahwa sekira tahun 2005 sumur tua peninggalan jaman belanda tersebut pernah mengeluarkan semburan air, selanjutnya ditutup dengan drum oleh warga setempat.
b. Sekitar tahun 2013 sumur tersebut dikelola oleh PT SPJ (Sarana Putra Jateng) dari Semarang, setelah dibersihkan tidak menghasilkan minyak, namun yang keluar air bercampur lumpur, dan selanjutnya dihentikan.

4. Hasil pemantuan langsung dilapangan diperoleh keterangan :
a. Hingga saat ini sumur tua tersebut masih mengeluarkan semburan air bercampur lumpur, kadang kadang mengeluarkan asap berbau minyak.
b. Untuk air bercampur lumpur tersebut masih mengenangi lahan milik Perhutani, apabila meluber diperkirakan akan mengalir ke wilayah Kab. Grobogan.
c. Hingga saat ini belum ada penanganan oleh pihak pihak terkait.

(Info terakhir yang kami terima dari pihak Pertamina Cepu telah melakukan survei lapangan guna penanggulangan penutupan sumber air yang keluar dari sumur bor Pertamina tersebut).

Untuk Video lerngkapnya anda bisa saksikan disini : https://youtu.be/itPjXSTO2Gs

http://infobloranews.blogspot.com


http://infobloranews.blogspot.com


Video Full Version dapat anda lihat disini :
Share:

Rabu, 20 September 2017

Cerita-Cerita Misterius Hutan di Seputar Blora


Info Blora News - Kabupaten Blora merupakan salah satu wilayah yang menjadi paru-paru Jawa Tengah. Hal itu karena luasnya hutan jati yang dikelola oleh Perum Perhutani. Meskipun demikian, penulis Alamrhum Pramudya Ananta Toer menggambarkan tanah kelahirannya dalam Cerita Dari Blora itu sebagai kota tandus bertanah kapur, dan memiliki berbagai permasalahan sosial yang sangat kompleks, seperti kota lain di Pantura.

Namun, luasnya hutan di seputar Blora itu ternyata menyimpan banyak cerita misteri tersendiri yang terjadi. Banyak kejadian misterius melingkupi hutan di seputar Blora yang berhubungan dengan luasnya hutan yang ada. Kejadian demi kejadian yang paling kasat mata adalah banyaknya yang tersesat di berbagai titik hutan  seputar Blora itu.


Berikut adalah beberapa peristiwa misterius yang menonjol dari puluhan atau bahkan ratusan kisah di sana. Cerita ini bersumber dari sejarah lisan dan kisah-kisah yang tercatat di catatan Kepolisian Resort Blora sebelum peristiwa masuknya Bus Garuda Mas, Senin 13 Maret 2017 di hutan itu juga.

Sebuah Orderan Gaib Untuk Pentas Ketoprak

Kisah ini terjadi pada 2003. Ketika itu, sebuah kelompok seni ketoprak mendapat undangan pentas di sebuah rumah di Desa Kedungbacin, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora. Namun setelah ditunggu lama, rombongan kesenian ini tak kunjung datang ke rumah si pengundang sesuai perjanjian.

Menurut Suyono, salah satu warga Todanan, warga desa sempat kecewa dengan kelompok seni itu. Namun keesokan harinya mereka heran karena menemukan rombongan itu di dalam hutan.

"Saat dikomplain karena tidak datang, pemimpin rombongan malah bingung karena mereka merasa sudah menggelar pentas semalaman," katanya.

Pengendara Motor Hilang Misterius

Peristiwa kedua yang juga menghebohkan warga terjadi pada 2008. Saat itu, ada warga Desa Kedungbacin, Kecamatan Todanan, Blora, yang mengendarai sepeda motor dan melintas di kawasan Hutan Bonggan.

Suyono mengaku lupa nama warga itu. Namun, warga Kedungbacin ketika itu heboh karena sang pengendara motor menghilang.

"Ia dua hari tidak pulang. Ternyata ia ditemukan di lokasi yang tak jauh dari ditemukannya bus dan dua truk tronton di perbatasan Hutan Bonggan dan Hutan Gadogan tahun 2012," kata Suyono.

Mengitari Kuburan

Kisah misterius berikutnya terjadi pada 2009. Kali ini dialami Briptu (pangkat saat itu) Soewignyo, seorang anggota Sentra Pelayanan Masyarakat Polsek Todanan, Blora. Sebagai polisi, ia biasa pulang pergi bersepeda motor. Peristiwa terjadi ketika ia pulang naik motor menuju Kunduran, Blora.

"Tiba-tiba lampu sepeda motornya lepas ketika melintas di kawasan Hutan Bonggan. Polisi itu kemudian turun dan mencoba membetulkan lampunya. Karena tak bisa, ia lalu memegangi lampunya dan meneruskan perjalanan. Namun semalaman ia tak juga sampai rumah. Biasanya (perjalanan) hanya beberapa menit," kata Suyono.

Suyono menambahkan, Briptu Suwignyo baru sadar ketika ia ditegur orang ketika hari sudah terang tanda pagi sudah tiba. Anehnya, ia ternyata hanya berputar-putar di areal pemakaman.

Misteri Kota Gaib?

Misteri hutan dikawasan seputar Blora semakin menemui eksistensinya ketika pada 2010, pemilik akun Facebook Vicky Satria menulis pengalamannya.

Kota Misteri

Saat itu bulan Suro. Ia dalam perjalanan pulang dari berkunjung ke rumah temannya di daerah Kunduran dan Randublatung, Blora.

Dalam perjalanan pulang, Vicky Satria merasa melewati sebuah kota yang ramai dan bertemu dengan seorang ibu dan anak yang kebetulan ingin pulang. Merasa iba dan karena ia sendirian, Vicky mengantarkan ibu tersebut ke rumahnya.

"Bentuk rumahnya seperti rumah Jawa kuno, dan saya dijamu tuan rumah," kata Vicky.

Usai mengantarkan ibu itulah, ia ternyata hanya berputar-putar di tengah hutan. Untunglah ia bertemu dengan sesosok orang tua berbaju putih yang menunjukkan jalan utama ke arah Solo.

Bus dan Truk di Jalan Setapak

Peristiwa misterius yang paling fenomenal terjadi pada Kamis, 21 Juni 2012. Ketika itu sebuah Bus Pahala Kencana melaju dari Jakarta menuju ke Madura, Jawa Timur. Bus Pahala Kencana ini membawa 33 penumpang.

Sekitar pukul 02.30 WIB, bus itu tiba di hutan Gadogan, Desa Kedungbacin, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora. Bus Pahala Kencana itu kemudian mengikuti sebuah truk beton Jaya Mix yang di depannya.

Merasa truk tersebut berjalan lambat, bus Pahala Kencana mencoba mendahului. Malangnya, mereka bersenggolan. Ketika turun untuk melihat kondisi kendaraan, awak bus dan sopir truk itu baru menyadari bahwa mereka berada di jalan setapak.

Bowo Kajangan, seniman instalasi dan performance art asal Blora yang tinggal di Semarang mengatakan bahwa keesokan harinya, warga heboh karena dua kendaraan besar itu bisa melintas di jalan setapak.

"Yang aneh, warga dan awak bus juga para penumpang tak melihat adanya jejak ban maupun bekas-bekas semak yang dilindas kendaraan itu. Bahkan kendaraan itu juga tak lecet sedikit pun. Lecetnya karena mereka berbenturan saat bus hendak menyalip," kata Bowo Kajangan kepada Liputan6.com.

Kecelakaan Tunggal Tiba-tiba

Pada 2013, sebuah mobil Suzuki Ertiga melaju dengan kecepatan sedang di wilayah Kecamatan Jiken. Mobil itu masuk ke dalam hutan tak terlalu jauh, hanya beberapa puluh meter saja. Mobil berhenti karena menabrak sebatang pohon jati. Akibatnya, sang sopir, Mulyono, terluka di bagian dagu.

http://infobloranews.blogspot.com
Sebuah mobil Ertiga yang tiba-tiba masuk ke dalam hutan jati di Seputar Blora

Menurut Muhammad Isa, saksi mata yang mengendarai mobil tepat di belakangya, mobil yang dikendarai Mulyono itu tiba-tiba berbelok ke kanan dan masuk ke dalam hutan jati di km 14. Setelah menabrak pohon jati, mobil berhenti.

"Sopir hanya sendirian. Tak ada penumpang," kata Isa.

Pengakuan Mulyono, ketika berada di lokasi ia mengaku tidak sadar jika menerobos hutan. Bahkan ketika sadar ia tersesat, kakinya juga sulit menginjak rem sehingga mobil itu menabrak pohon jati.

Bus Tersesat di Hutan

Peristiwa berikutnya yang cukup menonjol terjadi 11 Oktober 2016. Peristiwa juga terjadi sekitar jam 02.30 WIB. Kali ini peristiwa terjadi di lahan Perhutani pos 7 Dukuh Nglecong, Desa Botoreco, Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora. Saat itu Bus Jati Mas nopol K 1495 GE tersesat di tengah hutan.



Bus yang dikemudikan Santoso, warga Jepara; dan kernet Parman, warga Todanan, itu rencananya hendak menjemput rombongan pariwisata SDN 2 Plosorejo. Akibatnya, mereka terlambat menjemput anak-anak SD yang hendak berwisata itu. Kepada panitia, mereka menjelaskan sudah tersesat di tengah hutan.


"Namun, yang ini ada juga yang menduga bahwa itu hanya alasan sopir dan kernet saja agar tak dikomplain pihak penyewa," kata Bowo Kajangan.

Warga Desa Kedungbacin pernah mendengar cerita dari sesepuh mereka bahwa di daerah sekitar hutan tersebut terdapat sebuah kota gaib. Kota tersebut cukup megah dan besar. Benarkah? Wallahualam bisawwab.

Share:

Selasa, 12 September 2017

Anggota DPRD Blora Kembalikan Mobil Dinas ke Pemkab

Beberapa mobil dinas milik Pemkab yang selama ini digunakan anggota DPRD dikembalikan dan diparkir di halaman belakang Setda. (foto: dok-ib)
BLORA. Sudah bebarapa hari belakangan ini banyak anggota DPRD Kabupaten Blora yang mengembalikan mobil dinas plat merah ke Pemkab Blora. Hal itu dilakukan anggota dewan lantaran mereka lebih memilih menerima tunjangan transportasi daripada menggunakan mobil dinas.

Mobil-mobil yang dipinjam dari Pemkab itupun tampak berjajar rapi di halaman belakang Kantor Setda Kabupaten Blora dengan bertuliskan “Mobil Pengembalian Anggota DPRD Blora”, Rabu pagi (13/9/2017). Sebagian besar adalah mobil Toyota Innova baik seri lama maupun baru.

Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan, Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Kabupaten Blora, Komang Gede Irawadi ketika dihubungi mengatakan bahwa total ada 24 mobil dinas yang dipinjam oleh anggota DPRD.

“Sementara baru ada 18 mobil yang dikembalikan, masih kurang 6 mobil. Paling lambat dikembalikan pada 15 September nanti. Mereka memilih untuk menerima tunjangan transportasi daripada pakai mobil dinas,” ucapnya.

Disinggung tentang berapa besaran tunjangan transportasi yang bakal diberikan setiap bulannya, Komang Gede belum bisa memastikan. Karena menurutnya besaran tunjangan tersebut akan diatur dalam peraturan Bupati (Perbup).

Kami belum bisa memastikan kapan tunjangan tersebut akan dibayarkan. Nominal tunjangan transportasi yang menjadi hak para anggota DPRD akan diatur dalam peraturan bupati (Perbud),’’ kata Komang.

Namun berdasarkan kabar yang berkembang, jajaran pimpinan DPRD akan menerima tunjangan sebesar Rp 10 juta per bulannya. Sedangkan anggota DPRD akan mendapatkan tunjangan sebesar Rp 8 juta per bulannya.

Menurut Komang Gede, tunjangan transportasi dan tunjangan lainnya itu diberikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2017 tentang Hak Keuangan dan Administratif Pimpinan dan Anggota DPRD. Sehingga sudah merupakan amanat PP yang harus dilaksanakan.

Kepala Bagian Hukum Sekretariat Daerah (Setda) Blora Akhmad Khaidar Ali menambahkan hingga saat ini perbub tersebut masih dalam proses fasilitasi ke gubernur Jateng.

Sudah kami ajukan untuk mendapatkan fasilitasi gubernur beberapa waktu lalu. Namun hingga kini hasil fasilitasinya belum selesai,’’ tandasnya.

Pemkab dan Sekretariat DPRD Blora telah mengirimkan surat kepada para anggota dewan yang meminjam pakai mobil dinas untuk segera mengembalikan mobil tersebut. Pengembalian mobil dinas para anggota DPRD dilakukan sejak Jumat (8/9).

Di hari pertama pengembalian tersebut, sebanyak tujuh mobil yang dikembalikan. Jumlah mobil dinas yang dikembalikan bertambah Senin dan Selasa, hingga mencapai 18 mobil. Setelah diperiksa oleh teknisi, mobil-mobil tersebut disimpan di halaman belakang kantor Pemkab Blora.


‘’Sebagian besar sudah mengembalikan namun masih ada yang belum. Insya Allah pada bulan ini semuanya sudah akan mengembalikan,’’ ujar Ketua DPRD Blora, H Bambang Susilo.

Dari 24 anggota DPRD yang sebelumnya meminjam mobil dinas, dua orang diantaranya kini sedang menunaikan ibadah haji. Mereka pun diberikan dispensasi. Kemungkinan besar keduanya baru akan mengembalikan mobil dinas yang dipinjamnya itu setelah tiba kembali di kampung halaman usai ibadah haji. (aiz/res-ib)
Share:

KUPA PPAS Perubahan APBD Blora 2017 Disepakati Bupati dan DPRD

Bupati dan Pimpinan DPRD menandatangani kesepakatan KUPA-PPAS Perubahan APBD 2017. (foto: dok-ib)
BLORA. Setelah melalui pembahasan kurang lebih hampir satu bulan, akhirnya DPRD Kabupaten Blora menggelar rapat paripurna dengan agenda penandatanganan nota kesepakatan antara Bupati Blora dengan pimpinan DPRD tentang Kebijakan Umum Perubahan Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUPA-PPAS) Perubahan APBD Kabupaten Blora Tahun 2017, Selasa siang (12/9/2017).

Bertempat di ruang sidang utama Gedung DPRD Blora Jl.Ahmad Yani no.36, sidang paripurna diawali dengan pemaparan dari Ketua DPRD Blora Ir. H Bambang Susilo yang menjelaskan tentang proses pembahasan KUPA-PPAS Perubahan APBD 2017 pasca diserahkan oleh Pemkab Blora pada bulan Agustus lalu.

“Rancangan KUPA PPAS Perubahan APBD 2017 diajukan eksekutif 17 Agustus lalu. Setelah itu kami lakukan pembahsan bersama eksekutif dan terakhir dilakukan pembahasan tadi pagi. Sehingga sore ini dilakukan penetapan bersama dengan Bupati,” ucap Bambang Susilo.

Menyikapi penetapan KUPA PPAS Perubahan APBD 2017 ini, ia menyampaikan bahwa DPRD butuh kerja cepat agar penetapan bisa lebih cepat juga.

“Apalagi kita juga harus menyiapkan diri untuk pembahasan APBD 2018 yang harus ditetetapkan satu bulan sebelum berakhirnya tahun anggaran yang berjalan (2017). Semoga Perubahan APBD 2017 ini bisa segera ditetapkan,” lanjutnya.

Adapun Lina Hartini sebagai juru bicara DPRD dalam sidang paripurna tersebut membacakan pokok pokok bahasan dalam draft KUPA PPAS Perubahan APBD 2017. Dia mengatakan bahwa Pendapatan Daerah secara agregat mengalami kenaikan sebesar Rp.152.668.742.579,-.

Hal ini dikarenakan Bantuan Keuangan Provinsi Sebesar Rp.64.391.150.000,- dan Dana Bos Sebesar Rp.82.185.600.000,- yang belum tercatat dalam APBD Murni 2017 sehingga harus dicatat dalam KUPA PPAS Perubahan 2017.

Selain itu pada APBN Perubahan 2017, Dana Alokasi Umum untuk Kabupaten Blora berkurang sebesar Rp.16.571.196.000,-. Pengurangan Dana Alokasi Umum ini berlaku hampir di seluruh Provinsi dan kabupaten se Indonesia,” ucapnya.

Sementara itu untuk Belanja Daerah pada KUPA PPAS Perubahan 2017 sebesar Rp.2.088.024.600.369,- meningkat dari APBD Murni sebesar Rp.1.947.278.632.000,-. Defisit sebesar Rp.30.917.225.790 ditutup dengan Penerimaan Pembiayaan Daerah dari Silpa. “Sehingga defisit akan tertutup sehingga kondisinya nol,” lanjutnya.

Usai menandatangani nota kesepakatan KUPA PPAS Perubahan APBD 2017 dengan disaksikan Wakil Bupati H. Arief Rohman M.Si dan Sekda Drs. Bondan Sukarno MM, Bupati pun berharap sesegera mungkin menyusun RAPBD Perubahan Tahun Anggaran 2017, agar dapat selesai tepat waktu.

Kami sampaikan terimakasih dan penghargaan yang setinggi- tingginya kepada Pimpinan dan segenap Anggota DPRD Kabupaten Blora, yang telah bersedia membahas dan menyetujui Nota Kesepakatan KUPA dan PPAS Perubahan Tahun Anggaran 2017, yang selanjutnya akan menjadi dasar bagi Perangkat Daerah Kabupaten Blora untuk menyusun RKA Perubahan Perangkat Daerah, sebagai bagian dari proses penyusunan RAPBD Perubahan Tahun Anggaran 2017,” pungkasnya. (humaskab | jo-ib) 
Share:

Satlantas Polres Blora Bagikan Air Bersih ke Desa yang Kekeringan

Penyaluran bantuan air bersih di Desa Jepangrejo Kecamatan Blora Kota oleh jajaran Satlantas Polres Blora, Selasa (12/9/2017). (foto: dok-ib)
BLORA. Sebagai bentuk kepedulian terhadap desa-desa yang kekeringan, jajaran Satlantas Polres Blora pada hari Selasa (12/9/2017) kemarin melaksanakan penyaluran bantuan air bersih ke desa-desa yang dilanda kekeringan saat kemarau seperti ini.

Sebagai tahap awal, air bersih disalurkan ke Desa Jepangrejo Kecamatan Blora Kota. Desa yang berada di ujung selatan Kecamatan Blora Kota ini memang sedang dilanda kekeringan dan minim air bersih di beberapa dukuhannya.

Kasatlantas AKP Febriyani Aer SIK dalam keterangan persnya menyebutkan bahwa jumlah air bersih yang disalurkan sebanyak sepuluh armada truk tangki berkapasitas masing-masing 7000 liter. Bantuan diberikan dalam rangka menyambut HUT Polisi Lalu Lintas ke 62 tahun 2017 ini.

Sebelumnya dikumpulkan di depan Makolantas, sebelum diserahkan ke pihak Desa di depan balaidesa. Semoga bantuan air bersih ini bisa bermanfaat untuk warga masyarakat,” ucapnya.

Bantuan langsung diserahkan kepada Kepala Desa Jepangrejo Bapak Suparlan untuk kemudian disalurkan ke dukuh-dukuh yang mengalami kekeringan.

Kepala Desa Jepangrejo, Suparlan mengucapkan terimakasih atas pemberian bantuan air bersaih dari Polisi Lalu Lintas. Ia berharap bantuan bisa membawa manfaat baik bagi warga yang menerima maupun pihak yang memberi.

Kasatlantas mengatakan, bantuan air bersih tidak berhenti disini saja. Pihaknya kedepan juga akan melaksanakan droping air bersih ke desa-desa lain yang memang parah mengalami kekeringan dengan dikoordinaskan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Blora.

“Setiap kesempatan apabila ada warga masyarakat yang membutuhkan air bersih sesuai targetnya akan secepatnya kami droping. Dan kegiatan droping air bersih ke kawasan Kecamatan Blora kota sengaja kami libatkan personel Polwan untuk bisa berbaur dengan warga,” terang Kasatlantas AKP Frebriyani Aer SIK.

Pembagian air yang dipimpin langsung Kasatlantas AKP Febriyani Aer tersebut berjalan cepat. Distribusi yang dimulai pukul 08.00 WIB ini berakhir dua jam kemudian, yakni pukul 10.00 WIB. Penyaluran air bersih dilakukan sendiri oleh AKP Febriyani dibantu Kapolsek Blora Kota AKP Sudarno, Danramil Kota Kapten Inf. Moh. Rifa’i, Kepala pelaksana BPBD Blora Sri Rahayu serta para perangkat Desa Jepangrejo.

Kasat Lantas menuturkan sebelumnya untuk mendapatkan informasi kawasan yang sekiranya rawan kekurangan air pihaknya melakukan lintas koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dam PDAM Blora.

“Kordinasi perlu dilakukan agar bantuan penyaluran air bersih ini tepat sasaran,” ujarnya.

Sesuai rencana pihaknya akan mengerahkan 30 armada truk tangki air bersih dengan sasaran 5 kecamatan se-Kabupaten Blora yang sudah mulai krisis air bersih dimusim kemarau tahun ini.

Salah seorang warga Desa Jepangrejo bernama Jumadi, mengatakan kurang lebih dua bulan warga setempat kesulitan mendapatkan air bersih.

“Sudah menjadi hal yang biasa, di kampung ini memang seperti ini kesulitan air bersih saat musim kemarau tiba. Kami sulit sekali mencari air untuk kebutuhan sehari-hari. Saya ucapakan banyak terimakaih, untuk Satlantas Polres Blora,” katanya.

Ratusan warga yang sudah mengantri langsung menyerbu truk tangki ketika datang. Satu persatu baik ember, dan jerigen serta tampungan air desa dipenuhi Kasat Lantas dan diikuti barisan pengurus bhayangkari serta anggota Sat Lantas Polres Blora dipuncak pemberian bantuan bakti sosial. (res-infoblora)
Share:

Senin, 11 September 2017

Hari Lingkungan Hidup 2017, Bupati : Sayangi Alam Seperti Sayang Anak

Peringatan Hari Lingkungan Hidup, Bupati ajak warganya menjaga dan merawat alam layaknya menyayangi anak sendiri. (foto: dok-ib)
BLORA. Pemerintah Kabupaten Blora melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) pada hari Selasa (12/9/2017) menggelar acara Peringatan Hari Lingkungan Hidup dan Hari Ozon Sedunia 2017. Bertempat di Blok T Blora, acara yang dikemas dengan pameran sekolah adiwiyata dan pentas seni tersebut dibuka langsung oleh Bupati Djoko Nugroho.

Dimana ia menegaskan bahwa Peringatan Hari Lingkungan Hidup 2017 ini merupakan sebuah kampanye pelestarian lingkungan hidup terbesar di dunia. Dengan tema “Connecting People to Nature”, Bupati mengingatkan bahwa setiap orang dalam menjalani kehidupannya sangat bergantung pada alam dan berinteraksi dengan alam.

“Jagalah kelestarian alam disekitarmu. Rawat dan sayangilah alam disekitarmu seperti menyayangi anakmu sendiri. Karena menyiram tanaman, ataupun memberi minum hewan saat kemarau seperti ini pahalanya sama dengan memberikan makan anak sendiri,” ajak Bupati.

Bupati yang akrab dipanggil Pak Kokok ini juga mengajak agar seluruh lapisan masyarakat bisa melakukan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup agar kerusakan lapisan ozon tidak semakin parah.

“Pengendalian kerusakan lingkungan itupun harus diajarkan sejak dini kepada para generasi muda, contohnya melalui program sekolah adiwiyata. Dimana sekolah bisa menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah tentang kepedulian terhadap perlindungan, pelestarian dan pengelolaan lingkungan hidup,” lanjut Bupati.

Bupati menyerahkan penghargaan di bidang lingkungan hidup. (foto: dok-ib)
Dalam kegiatan yang dihadiri jajaran Forkopimda, Bunda Paud Kabupaten Blora Hj.Umi Kulsum, Sekda Drs. Bondan Sukarno dan seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait itu, Bupati juga melaksanakan penanaman pohon peneduh di kawasan Blok T serta menyerahkan penghargaan di bidang lingkungan hidup, diantaranya :

Sekolah Adiwiyata Tingkat Kab.Blora Tahun 2017
  1. SDN 2 Patalan Blora
  2. SDN Tempelan Blora
  3. SD Islam Baitunnur Blora
  4. SDN 2 Beran Blora
  5. SDN Tempuran Blora
  6. SDN Ngadipurwo Blora
  7. SDN 1 Tambahrejo Tunjungan
  8. SMPN 6 Blora
  9. SMPN 5 Cepu
  10. SMPN 1 Sambong
  11. SMPN 4 Blora
  12. SMPN 1 Banjarejo
  13. SMPN 1 Bogorejo
  14. SMPN 1 Kedungtuban
  15. SMPN 2 Kedungtuban
  16. SMPN 1 Randublatung
  17. SMAN 1 Cepu
  18. SMKN 2 Blora
  19. SMAN 1 Blora
  20. SMK Muhammadiyah Randublatung
Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi Jawa Tengah 2017
  1. SMK Migas Cepu
  2. SMA Negeri 1 Ngawen
Desa Terbersih dan Sehat Tahun 2017 Tingkat Kabupaten Blora
  1. Desa Jipang Kecamatan Cepu sebagai juara pertama
  2. Desa Kadengan Kecamatan Randublatung sebagai juara kedua
  3. Desa Sambongrejo Kecamatan Tunjungan sebagai juara ketiga
Lomba Lingkungan Kelurahan Bersih dan Hijau Tingkat Provinsi Jawa Tengah 2017
  1. Kelurahan Tempelan Kecamatan Blora Kota sebagai juara harapan 1
Penghargaan Kalpataru Tingkat Provinsi Jawa Tengah 2017 kategori Pengabdi Lingkungan Hidup
  1. Drs. Apri Sukoco sebagai peringkat kedua
  2. Dra. Yuni Ni'wati, S.Pd sebagai peringkat ketiga
  3. Bambang Suharto SH, sebagai peringkat keempat
“Selamat kepada seluruh penerima penghargaan dan pemenang lomba. Tetaplah semangat dan maju terus sebagai pejuang lingkungan hidup,” ucap Bupati.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Ir. Dewi Tedjowati, selaku ketua panitia menyatakan bahwa rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup dan Hari Ozon Sedunia 2017 ini sudah dimulai sejak pekan lalu dengan penyelenggaraan lomba mewarnai tingkat PAUD bertemakan lingkungan.

Bupati Djoko Nugroho dan Bunda Paud Hj.Umi Kulsum meninjau stan sekolah adiwiyata. (foto: dok-ib)
Adapun hasil lomba mewarnai PAUD yaitu, Juara I Rafif Farras Adurrahman (KB. Aisyiyah), Juara II Thalita Desyara Putri Wibowo (KB. Pembina) dan Juara III Tsuroyya Roudlotul Faradisi (KB. Aisyiyah). Sedangkan untuk katagori TK, yaitu Juara I Muhammad Arceta Setya Putra (TK. Tunas Rimba), Juara II Naina Devani Nurwardhani (TK Pembina) dan Juara III Rajuna Assyauqie Sandeas Syakieb (TK Kartika III-45).

Dimana hadiahnya diserahkan langsung oleh Bunda Paud Hj.Umi Kulsum Djoko Nugroho didampingi Wakil Ketua DPRD Sri Handayani. Kemudian juga ada penanaman pohon, penilaian sekolah adiwiyata dan puncaknya hari ini Pameran Lingkungan Hidup di Blok T.

“Pameran akan berlangsung hingga besok Rabu (13/9/2017), silahkan masyarakat umum untuk menyaksikan dan membeli produk produk hasil kerajinan dari beberapa sekolah adiwiyata,” terangnya.

Bupati Djoko Nugroho didampingi Bunda Paud Kab.Blora Hj.Umi Kulsum, Sekda Drs. Bondan Sukarno, jajaran Forkopimda dan kepala OPD terkait juga menyempatkan diri untuk berkeliling stan pameran. (humaskab | res-ib)
Share:

Judi di Lokalisasi Nglebok, 3 Orang Pria Ditangkap Polisi

Sejumlah barang bukti hasil perjudian di lokalisasi Nglebok. (foto: dok-ib)
BLORA. Anggota Unit Reskrim Polsek Cepu, Polres Blora menangkap tiga pelaku judi di kawasan lokalisasi Nglebok, Tambakromo Cepu. Terungkapnya tindak pidana perjudian tersebut berawal dari informasi masyarakat.

Menindak lanjuti informasi tersebut, Tim Opsnal Unit Reskrim Polsek Cepu langsung melakukan lidik di wilayah tersebut untuk memastikan kebenaran informasi adanya praktek perjudian.

“Permainan judi jenis kartu remi yang sudah meresahkan masyarakat berhasil ditangkap, ketika para pelakunya sedang asyik bermain,” ujar Kapolsek Cepu AKP Selamet, Selasa (12/09/17).

Petugas menangkap sebanyak tiga (3) tersangka pelaku Judi Song dengan menggunakan kartu remi pada hari Senin (11/09/2017) malam, sekira pukul 23:45 WIB, di rumah salah satu tersangka yang tinggal Lokalisasi Nglebok, Kelurahan Tambakromo, Kecamatan Cepu, Blora.

Barang bukti yang berhasil ditemukan, berupa satu set kartu remi sejumlah 52 lembar dan uang tunai Rp. 1.562.000.- (satu juta lima ratus enam puluh dua ribu rupiah).

Tiga pelaku judi yang diamankan polisi di lokalisasi Nglebok. (foto: dok-ib)
“Setelah dipastikan adanya praktik perjudian di lokasi, petugas langsung melakukan penggerebekan dan penangkapan,” jelasnya.

Tiga diduga tersangka kasus Judi yang diamankan ini bernama 1. Suyono (53) alamat lokalisasi Nglebok, Tambakromo Cepu, Blora. 2. Joko Sudiro (55), warga Desa Padangan, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro. 3. Sutrisno (55) warga Desa Batokan, Kecamatan Kasiman, Kabupaten Bojonegoro (Jatim).

Untuk sekarang ini, lanjutnya, ketiga pelaku perjudian beserta barang bukti telah diamankan ke Mapolsek Cepu untuk proses penyidikan lebih lanjut.

“Akibat perbuatanya, ketiga pelaku akan dijerat dengan pasal 303 KUHPidana tentang perjudian yang ancaman hukumannya 5 tahun penjara. Perjudian dalam bentuk apapun dilarang, karena itu kami ingatkan masyarakat untuk tidak sekali-kali melakukan perjudian jika tak ingin di`penjara,” pungkas Kapolsek Cepu. (res-infoblora)
Share:

BPBD Blora Terima Bantuan Pembangunan Pusdalops dari BNPB

Kapusdatinmas BNPB Dr. Sutopo Purwo Nugroho M.Si mengatakan bahwa pihaknya akan memberikan bantuan pembangunan Pusdalops untuk BPBD Blora. (foto: dok-ib)
BLORA. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia mengapresiasi keaktifan dan keseriusan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora dalam melaksanakan kinerjanya. Karena dianggap aktif dalam menginformasikan situasi kebencanaan, edukasi pencegahan dan penanggulangan bencana alam, BPBD Blora pun diberikan hadiah oleh BNPB.

Hadiah itu menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat (Kapusdatinmas) BNPB, Dr. Sutopo Purwo Nugroho M.Si berupa pembangunan fasilitas gedung Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Pengendalian Bencana. Hal itu ia ungkapkan ketika berkunjung ke Blora, Sabtu (9/9/2017) lalu di acara Sosialisasi Budaya Sadar Bencana BNPB.

“BPBD Blora ini dipimpin oleh seorang perempuan hebat yang bernama Ibu Sri Rahayu. Ia satu satunya Kepala Pelaksana BPBD perempuan se Jawa Tengah dan salah satu dari sekitar 17 an Kepala Pelaksana BPBD perempuan se Indonesia yang aktif. Maka dari itu kami dari BNPB memutuskan untuk memberikan hadiah pembangunan Pusdalops senilai Rp 1,5 miliar,” ucap Sutopo.

Menurutnya Pusdalops yang dilengkapi dengan peralatan komputer dan beberapa alat komunikasi itu nantinya akan digunakan sebagai pusat pengolahan data, informasi dan pemberitaan tentang penanggulangan bencana yang ada di Kabupaten Blora.

“Pusdalops ini akan bermanfaat untuk menerima, mengolah dan mendistribusikan informasi kebencanaan. Yang kedua menerima, mengolah dan meneruskan peringatan dini kepada instansi terkait dan masyarakat tentang kebencanaan. Serta fungsi tanggap darurat sebagai fasilitator pengerahan sumber daya untuk penanganan tanggap darurat bencana secara cepat tepat, efisien dan efektif. Semoga bisa bermanfaat untuk Kabupaten Blora,” terangnya.

Ia mengatakan bahwa bantuan itu akan diwujudkan tahun ini juga. Bantuan pembangunan Pusdalops seperti ini tidak banyak diberikan kepada BPBD BPBD di daerah. Hanya daerah yang mempunyai prestasi keaktifan penginformasian kebencanaan yang diberikan.

Adapun Kepala Pelaksana BPBD Blora, Sri Rahayu, ketika dikonfirmasi Senin (11/9/2017) kemarin membenarkan bahwa bantuan pembangunan Pusdalops itu akan diwujudkan tahun ini. “Insya Allah tahun ini segera diwujudkan. Mohon doanya agar fasilitas kebencanaan di BPBD semakin lengkap,” ucapnya singkat.

Sri Rahayu yang akrab disapa Bu Yayuk ini pun mengucapkan terimakasih kepada BNPB yang telah memilih Blora sebagai lokasi pemberian bantuan pembangunan Pusdalops. Ia berharap Pusdalops tersebut kedepan bisa digunakan untuk menginformasikan kebencanaan di Kabupaten Blora seperti banjir, tanah longsor, kekeringan, angin puting beliung dan kebakaran hutan. (humaskab | res-ib)
Share:

Ribuan Syekhermania Bersholawat Bareng Habib Syech di Terminal Cepu

Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf bersholawat di Terminal Cepu, semalam. (foto: dok-ib)
CEPU. Ribuan anggota komunitas Syekhermania dari berbagai kota/kabupaten pada Senin malam (11/9/2017) berkumpul memadati kawasan Terminal Cepu, Kabupaten Blora untuk bersholawat bersama dengan Paguyuban Pedagang Pasar Induk Cepu dan Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf. Sejak pukul 19.00 WIB mereka sudah memadati terminal yang bersebelahan dengan Pasar Induk Cepu ini.

Aneka atribut juga mereka bawa seperti bendera merah putih, bendera Nahdlatul Ulama, bendera Syekhermania hingga syal. Selama bersholawat, atribut itu dikibarkan dengan penuh semangat sambil duduk rapi memenuhi lokasi parkir bus di terminal.

Ahmad (24) salah satu syekhermania asal Bojonegoro Jawa Timur mengaku sengaja datang ke Cepu beserta rombongan dari kampungnya untuk mengikuti acara Pedagang Pasar Induk Cepu bersholawat dengan Habib Syech.

Tadi dari rumah jam 18.00 WIB, bakda maghrib. Naik mobil rombongan rame rame untuk ikut bersholawat. Alhamdulillah bisa sampai sini dengan selamat dan bertatap muka dengan Habib Syech,” ujarnya.

Begitu juga dengan Ali (27), Syekhermania dari Purwodadi bahkan sudah berangkat dari rumahnya pukul 17.00 WIB sore hari. Ia mengaku berangkat melalui Wirosari-Randublatung-Cepu.

Ribuan syekhermania memenuhi Terminal Cepu dalam acara Pedagang Pasar Induk
Cepu Bersholawat. (foto: dok-ib)
Rutin Mas, setiap Habib Syech bersholawat pasti kami datang untuk ikut meramaikan bersama jamaah lainnya. Setiap usai bersholawat, rasanya hati adem dan nyaman,” ucapnya.

Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Bupati Blora H.Arief Rohman M,Si, Wakil Ketua DPRD Blora H.Abdullah Aminudin, Ketua Ahbabul Mustofa Blora KH.Muhtadi Noor, serta para tokoh agama dan Forkopimca Cepu.

Mewakili Bupati Djoko Nugroho, Wakil Bupati H.Arief Rohman M.Si dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada paguyuban Pedagang Pasar Induk Cepu yang telah rutin menyelenggarakan sholawatan bersama Habib Syech. Ia juga berharap Habib Syech bisa hadir kembali ke Blora untuk mengisi acara Blora Bersholawat.

Mari kita sejukkan Kabupaten Blora dengan bersholawat. Berkat sholawat maksiat minggat, berkat sholawat uripe nikmat,” ujarnya.

Adapun Habib Syech disela acara sholawatan mendoakan semoga seluruh pedagang Pasar Induk Cepu lebih sukses dalam berdagang dan mendapatkan rejeki halal yang barokah. Cepu, Blora jauh dari malapetaka, selalu aman dan damai. (res-infoblora)
Share:

Hindari Motor Ngebut, Truk Box Terguling Nyaris Masuk Kali

Truk yang dikendarai oleh Kukuh Santoso terguling di tepi Jl.Blora-Purwodadi km 13 Desa Sarimulyo Ngawen. (foto: dok-ib)
BLORA. Diduga karena mengindari pengendara motor yang ngebut dari arah barat menuju Blora, sebuah truk box berisi barang yang hendak menuju ke Semarang terguling dan nyaris masuk ke dalam kali kecil tepi Jl.Raya Blora-Purwodadi km 13 Desa Sarimulyo Kecamatan Ngawen, Senin (11/9/2017).

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun dari Polsek Ngawen, kecelakaan yang dialami truk box dengan nopol W 9635 NH itu yang dikemudikan oleh Kukuh Santoso (42) warga RT.03/RW. 08 Kelurahan/Kecamatan Jepon, Blora, yang berencana hendak menuju Semarang untuk mengirim paketan barang.

Kapolsek Ngawen, AKP Yulianto,S.H saat dihubungi menjelaskan kronologi kejadian truk Box nopol W 9635 NH berjalan dari timur menuju barat dengan kecepatan tinggi.

“Sesampainya di lokasi kejadian, truk Box berusaha menghindari sepeda motor yang berjalan dari barat menuju ke timur dengan kecepatan tinggi, berjalan terlalu kekanan. Kemudian pengemudi box banting setir ke kiri sehingga keluar dari batas jalan dan terguling. Sedangkan motor yang ngebut kabur,” terang AKP Yulianto.

Alhamdulillah, menurutnya tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Hanya saja arus lalu lintas sempat terganggu karena banyak pengguna jalan yang berhenti untuk menonton truk terguling sebelum proses evakuasi dilakukan.

Setelah beberapa jam, menurut Kapolsek, truk Box yang terguling tersebut sudah berhasil dievakuasi oleh Unit Laka Lantas Polres Blora. Karena truk box mengalami kerusakan akhirnya pengemudi Kukuh Santoso di antar petugas pulang kerumahnya.

“Kami mengimbau kepada seluruh pengendara kendaraan bermotor untuk selalu berhati hati dalam mengendari kendaraan di jalan raya. Perhatikan kecepatan laju kendaraan, dan berjalanlah di jalur yang sesuai. Jangan sampai membuat pengguna jalan lainnya merugi,” pungkasnya. (res-infoblora)
Share:

Minggu, 10 September 2017

Full Day School Tidak Wajib, Yang Wajib Penguatan Pendidikan Karakter

Bupati menegaskan bahwa penerapan FDS bukan kewajiban bagi setiap sekolah, yang wajib adalah penguatan pendidikan karakter. (foto: dok-ib)
BLORA. Menyikapi pelaksanaan sekolah lima hari atau Full Day School (FDS) di Kabupaten Blora, Bupati Djoko Nugroho ikut menyampaikan pendapatnya. Di depan seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Camat se Kabupaten Blora, ia menegaskan bahwa sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter, pelaksanaan FDS bukan merupakan kewajiban bagi setiap sekolah.

“Jadi FDS itu bukan lagi kewajiban untuk tiap sekolah. Yang wajib adalah menyelenggarakan penguatan pendidikan karakter agar anak-anak kita lebih cerdas, lebih jujur, lebih beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia,” tegas Bupati.

Dengan terbitnya Perpres yang diteken Presiden Jokowi pada Rabu (6/9/2017) lalu di Istana Negara tersebut, maka Permendikbud RI nomor 23 tahun 2017 tentang Full Day School (FDS) yang belakangan mendapat penolakan dari beberapa elemen masyarakat batal demi hukum.

Khusus di Kabupaten Blora, yang beberapa waktu lalu mulai melaksanakan FDS di SMP Negeri 1 Blora sebagai percontohan. Bupati mengaku bahwa hal itu merupakan uji coba dan kedepan akan dilaksanakan evaluasi.

Menurut Bupati, pelaksanaan FDS itu merupakan salah satu cara saja untuk penguatan pendidikan karakter. Ia yakin pasti ada cara lain untuk penguatan pendidikan karakter yang bisa diterima oleh semua kalangan dan disesuaikan dengan kultur, atau budaya setempat.

“Dalam Perpres tersebut, sekolah diperbolehkan melaksanakan FDS asal memenuhi seluruh persyaratan baik dari segi fasilitas, ketersediaan tenaga pendidik, serta persetujuan masyarakat, dalam hal ini tokoh agama setempat. Jika tidak, jangan memaksanakan,” ucap Bupati.

Pentingnya penguatan pendidikan karakter dicontohkan Bupati dengan melihat hasil nilai Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun 2017 kemarin. Dimana menurut Bupati, jika hasil UNBK tersebut dijadikan syarat kelulusan siswa maka yang lulus hanya 40 persen saja.

“Lihat saja hasil UNBK kemarin. Jika itu dijadikan satu satunya dasar kelulusan, yang lulus hanya sekitar 40 persen saja. Ini sebagai tanda bahwa anak-anak kita membutuhkan pola pendidikan yang lebih baik, baik dari segi materi, metode pendidikan serta penguatan karakter budi pekerti. Disinilah pentingnya penguatan pendidikan karakter,” pungkasnya.

Ia pun meminta kepada Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Blora untuk memahami dan melaksanakan isi Perpres Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter tersebut. (humaskab | jo-ib)
Share:

Haornas, Bupati Ajak Pemuda Berolahraga, Kurangi Main Hp & Tinggalkan Rokok

Bupati Djoko Nugroho memberikan penghargaan dan tali asih kepada perwakilan atlet berprestasi. (foto: dok-ib)
BLORA. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora melalui Dinas Kepemudaan Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) pada hari Senin (11/9/2017), melaksanakan Upacara Bendera Peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke 34 Tahun 2017.

Bertempat di halaman Kantor Setda Kabupaten Blora, Upacara diinspekturi langsung oleh Bupati Djoko Nugroho dengan peserta seluruh perwakilan atlet, pelajar, pengurus KONI, dan Aparatur Sipil Negara (ASN). Dimulai pukul 07.00 WIB, upacara berjalan khidmat dan lancar.

Usai Upacara, Bupati memberikan arahan berupa ajakan seluruh pemuda/pemudi dan atlet di Kabupaten Blora untuk terus berolahraga. Kurangi waktu bermain handphone dan hindari merokok demi kesehatan.

Bupati mengajak seluruh pemuda untuk berolahraga, mengurangi main Hp, dan
meninggalkan rokok demi kesehatan. (foto: dok-ib)
“Ayo olahraga, karena olahraga itu menyatukan kita. Dengan olahraga, kita semakin sehat, semakin berani dan semakin percaya diri. Ojo ngrokok dan kurangi main Hp. Letakkan Hp satu atau dua jam untuk berolahraga demi kesehatan kita. Khusus buat yang sudah tua, kurangi makan makanan yang berminyak dan berkolesterol,” tegasnya, disambut tepuk tangan peserta upacara.

Sebelumnya, ia juga membacakan sambutan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Imam Nahrawi. Dimana sesuai dengan tema Haornas 2017 “Olahraga Menyatukan Kita” terkandung makna bahwa melalui olahraga, tumbuh kembali semangat cinta tanah air, cinta budaya bangsa, memahami berbagai perbedaan dan menyatukan jiwa semangat kebangsaan.

“Olahraga jauh dari sentimen-sentimen suku, agama, ras maupun golongan. Dengan berolahraga akan menguatkan nilai-nilai sportivitas, kerjasama, persaudaraan dan fair play, serta rasa saling menghargai. Inilah nilai-nilai yang ada dalam olahraga yang akan mempererat persatuan dan rasa kebangsaan kita. Sehingga kesemuanya selaras dengan program Pemerintah tentang Revolusi Mental. Selamat Hari Olahraga Nasional, dan Jayalah Olahraga Indonesia,” ucapnya.

Tiga atlet kecil taekwondo unjuk gigi di depan Bupati Djoko Nugroho. (foto: dok-ib)
Bupati juga menyerahkan penghargaan dan tali asih kepada perwakilan atlet berprestasi yang diberikan langsung di hadapan peserta upacara. Diantaranya kepada Mugiyono atlet dayung peraih medali perunggu tingkat Nasional tahun 2017, Vivi Tri Setiyanti atlet atletik peraih medali perak Kejurnas 2017 di Jakarta, dan M Imron Hanafi atlet angkat besi peraih medali perak kelas 84 kg Putra.

“Selamat dan terimakasih kepada seluruh atlet yang berhasil berprestasi mengharumkan nama Blora. Ini tadi tiga baru perwakilan saja, saya yakin masih banyak lagi atlet yang hebat dari Blora. Seperti belum lama ini atlet panjat tebing kita Berthdigna berhasil meraih emas di Singapura dalam ajang internasional. Lalu atletik di Solo juga meraih juara umum, luar biasa. Semoga barokah untuk semua,” ujar Bupati yang akrab dipanggil Pak Kokok ini.

Selain menyerahkan penghargaan dan tali asih, Bupati dan jajaran Forkopimda yang hadir dalam pelaksanaan upacara juga disuguhi atraksi oahraga dari beberapa cabang olahraga. Seperti taekwondo, pencak silat, judo, dan yongmodo. Semuanya unjuk kebolehan di depan Bupati dan para tamu undangan dengan baik dan lancar. (humaskab | res-ib)
Share:

Sabtu, 09 September 2017

3 Pengedar Narkoba Ditangkap di Cepu, Salah Satunya Oknum Anggota Polri

Tiga pengedar narkoba yang ditangkap Sat Narkoba Polres Blora, salah satunya oknum anggota Polri dari Polsek Padangan, Polres Bojonegoro, Jatim. (foto: dok-ib)
CEPU. Jaringan jual beli narkoba di Kabupaten Blora kembali diungkap jajaran Satnarkoba Polres Blora. Kali ini bertempat di kawasan Stasiun Cepu, Kecamatan Cepu ditangkap tiga orang pengedar narkoba jenis sabu-sabu. Parahnya, satu dari tiga pengedar merupakan oknum anggota Polri dari Polsek Padangan, Polres Bojonegoro.

Kapolres Blora AKBP Saptono SIK, MH melalui Kasat Narkoba AKP Suparlan dalam keterangan persnya pada hari Sabtu (9/9/2017) mengatakan bahwa pihaknya telah menangkap tiga tersangka pengedar sabu pada hari Kamis (7/9/2017) di Kecamatan Cepu.

“Telah kami tangkap Kamis lalu, yakni Rianto (32), warga Desa Giyanti, Kecamatan Sambong, Blora, Rumpis (42), warga Cepu Kidul, Kecamatan Cepu, Blora dan Jayusman (53), oknum personel Polsek Padangan, Bojonegoro, Jawa Timur. Ketiganya dibekuk secara bersama-sama,” ucapnya.

Menurut AKP Suparlan, lokasi penangkapan oknum Polisi bersama dua temannya itu tak jauh dari Stasiun Cepu. Dimana saat itu ketiganya tengah nongkrong di lokasi yang sepi untuk menunggu pembeli sabu.

“Ketiganya ditangkap pada hari Kamis (7/9/2017) sekitar pukul 22.00 WIB. Dari ketiganya, kami amankan satu paket sabu seberat 3 gram untuk dijual kepada pemesan. Satu diantara tersangkanya oknum Polisi," terang AKP Suparlan.

Menurut Suparlan, dari tangan para pelaku, polisi juga mengamankan sebuah ponsel merek Samsung, satu unit motor Honda Beat warna merah bernopol K 5908 KY, uang tunai hasil penjualan sabu sebesar Rp 1 juta serta uang upah hasil penjualan sabu sebesar Rp 30.000,-.

“Penangkapan ini merupakan tindak lanjut laporan dari masyarakat. Kami selanjutnya bergerak mengintainya,” ujar Suparlan.

AKP Suparlan menegaskan, pihaknya tidak akan pandang bulu atau menolelir anggota polisi yang terlibat kasus narkotika. AKP Suparlan pun memastikan proses hukum untuk oknum polisi itu tetap berjalan sesuai dengan koridor hukum yang ada.

“Oknum Polisi yang terlibat narkoba terancam dipecat. Kami tidak akan main-main, supaya menjadi contoh kepada yang lain dan menimbulkan efek jera,” pungkasnya. (res-infoblora)
Share:
SUARA BLORA MENYAJIKAN INFORMASI BERITA PERISTIWA SEPUTAR WILAYAH KOTA BLORA DAN SEKITARNYA

Sponsor