Info Blora News ~ Secara geografis
Kabupaten Blora terletak di antara 111°016' s/d 111°338' Bujur Timur dan
diantara 6°528' s/d 7°248' Lintang Selatan. Secara administratif
Kabupaten Blora sebelah utara bersebelahan langsung dengan Kabupaten
Rembang, di sebelah timur bersebelahan dengan Kabupaten Bojonegoro (Jawa
Timur), sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Ngawi (Jawa Timur)
dan di sebelah barat bersebelahan dengan Kabupaten Grobogan.
Luas
wilayah administrasi Kabupaten Blora 1820,59 km² (182058,797 ha)
memiliki ketinggian 96,00-280 m di atas permukaan laut, Wilayah
Kecamatan terluas terdapat di Kecamatan Randublatung dengan luas 211,13
km² sedangkan tiga kecamatan terluas lainnya adalah Kecamatan Jati,
Jiken dan Todanan yang masing-masing mempunyai luas 183,62 km², 168,17
km² dan 128,74 km². untuk ketinggian tanah kecamatan Japah relatif lebih
tinggi dibanding kecamatan yang lain yaitu mencapai 280 meter dpi.
Kabupaten Blora dengan luas wilayah 1820,59 Km², terbesar penggunaan
arealnya adalah sebagai hutan yang meliputi hutan negara dan hutan
rakyat, yakni 49,66 % terbagi dalam tiga kesatuan administrasi yaitu KPH
Randublatung, KPH Cepu dan KPH Blora, tanah sawah 25,38 % dan sisanya
digunakan sebagai pekarangan, tegalan, waduk, perkebunan rakyat dan
lain-lain yakni 24,96 % dari seluruh penggunaan lahan. Luas penggunaan
tanah sawah terbesar adalah Kecamatan Kunduran (5559,2174 Ha) dan
Kecamatan Kedungtuban (4676,7590 Ha) yang selama ini memang dikenal
sebagai lumbung padinya Kabupaten Blora. Sedangkan kecamatan dengan
areal hutan luas adalah Kecamatan Randublatung, Jiken dan Jati,
masing-masing melebihi 13 ribu Ha. Untuk jenis pengairan di Kabupaten
Blora, 12 kecamatan telah memiliki saluran irigasi teknis, kecuali
Kecamatan Jati, Randublatung, Kradenan, dan Kecamatan Japah yang
masing-masing memiliki saluran irigasi setengah teknis dan tradisional.
Waduk sebagai sumber pengairan baru terdapat di tiga Kecamatan
Tunjungan, Blora, dan Todanan disamping dam-dam penampungan air di
Kecamatan Ngawen, Randublatung, Banjarejo, Jati, Jiken.
Kabupaten Blora memiliki 16 kecamatan
Kecamatan Bogorejo
yang
terdiri 271 desa dan 24 kelurahan. Yang keseluruhannya terdiri dari 941
dusun, 1.204 RW dan 5.429 RT. Enam kecamatan memiliki wilayah kelurahan
(Randublatung, Cepu, Jepon, Blora, Ngawen, dan Kunduran). Kecamatan
Ngawen memiliki desa/kelurahan terbanyak (27 desa dan 2 kelurahan)
sedangkan kecamatan Sambong dan Kradenan memiliki desa/kelurahan paling
sedikit masing-masing dengan 10 desa.
Mayoritas
mata pencaharian penduduk Kabupaten Blora adalah petani, utamanya
pertanian tanaman pangan. Hal ini menjadikan Kabupaten Blora sebagai
salah satu lumbung padi di Jawa Tengah. Produksi tanaman perkebunan di
Kabupaten Blora hanya perkebunan rakyat. Luas dan produksi tidak terlalu
banyak. Satu lagi yang menjadi andalan utama penduduk Kabupaten Blora
selain padi dan palawija adalah usaha ternak. Kabupsten Blora merupakan
kabupaten dengan jumlah ternak besar terbanyak di Propinsi Jawa Tengah,
utamanya ternak sapi potong. Produksi perikanan yang ada di Kabupaten
Blora didominasi oleh perikanan umum sebesar 251 ribu ton berasal dari
sungai. Kabupaten Blora memiliki 61 unit pasar Desa dan Tradisional yang
tersebar di berbagai wilayah di Kabupaten Blora.