Menyajikan Berbagai Berita, Peristiwa dan Informasi di Seputar Kota Kabupaten Blora dan Sekitarnya

Senin, 12 Januari 2015

Wilayah Blora

Info Blora News ~ Secara geografis Kabupaten Blora terletak di antara 111°016' s/d 111°338' Bujur Timur dan diantara 6°528' s/d 7°248' Lintang Selatan. Secara administratif Kabupaten Blora sebelah utara bersebelahan langsung dengan Kabupaten Rembang, di sebelah timur bersebelahan dengan Kabupaten Bojonegoro (Jawa Timur), sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Ngawi (Jawa Timur) dan di sebelah barat bersebelahan dengan Kabupaten Grobogan.
 Peta Wilayah Blora


Luas wilayah administrasi Kabupaten Blora 1820,59 km² (182058,797 ha) memiliki ketinggian 96,00-280 m di atas permukaan laut, Wilayah Kecamatan terluas terdapat di Kecamatan Randublatung dengan luas 211,13 km² sedangkan tiga kecamatan terluas lainnya adalah Kecamatan Jati, Jiken dan Todanan yang masing-masing mempunyai luas 183,62 km², 168,17 km² dan 128,74 km². untuk ketinggian tanah kecamatan Japah relatif lebih tinggi dibanding kecamatan yang lain yaitu mencapai 280 meter dpi. Kabupaten Blora dengan luas wilayah 1820,59 Km², terbesar penggunaan arealnya adalah sebagai hutan yang meliputi hutan negara dan hutan rakyat, yakni 49,66 % terbagi dalam tiga kesatuan administrasi yaitu KPH Randublatung, KPH Cepu dan KPH Blora, tanah sawah 25,38 % dan sisanya digunakan sebagai pekarangan, tegalan, waduk, perkebunan rakyat dan lain-lain yakni 24,96 % dari seluruh penggunaan lahan. Luas penggunaan tanah sawah terbesar adalah Kecamatan Kunduran (5559,2174 Ha) dan Kecamatan Kedungtuban (4676,7590 Ha) yang selama ini memang dikenal sebagai lumbung padinya Kabupaten Blora. Sedangkan kecamatan dengan areal hutan luas adalah Kecamatan Randublatung, Jiken dan Jati, masing-masing melebihi 13 ribu Ha. Untuk jenis pengairan di Kabupaten Blora, 12 kecamatan telah memiliki saluran irigasi teknis, kecuali Kecamatan Jati, Randublatung, Kradenan, dan Kecamatan Japah yang masing-masing memiliki saluran irigasi setengah teknis dan tradisional. Waduk sebagai sumber pengairan baru terdapat di tiga Kecamatan Tunjungan, Blora, dan Todanan disamping dam-dam penampungan air di Kecamatan Ngawen, Randublatung, Banjarejo, Jati, Jiken.
Kabupaten Blora memiliki 16 kecamatan
Kecamatan Bogorejo

 yang terdiri 271 desa dan 24 kelurahan. Yang keseluruhannya terdiri dari 941 dusun, 1.204 RW dan 5.429 RT. Enam kecamatan memiliki wilayah kelurahan (Randublatung, Cepu, Jepon, Blora, Ngawen, dan Kunduran). Kecamatan Ngawen memiliki desa/kelurahan terbanyak (27 desa dan 2 kelurahan) sedangkan kecamatan Sambong dan Kradenan memiliki desa/kelurahan paling sedikit masing-masing dengan 10 desa.
Mayoritas mata pencaharian penduduk Kabupaten Blora adalah petani, utamanya pertanian tanaman pangan. Hal ini menjadikan Kabupaten Blora sebagai salah satu lumbung padi di Jawa Tengah. Produksi tanaman perkebunan di Kabupaten Blora hanya perkebunan rakyat. Luas dan produksi tidak terlalu banyak. Satu lagi yang menjadi andalan utama penduduk Kabupaten Blora selain padi dan palawija adalah usaha ternak. Kabupsten Blora merupakan kabupaten dengan jumlah ternak besar terbanyak di Propinsi Jawa Tengah, utamanya ternak sapi potong. Produksi perikanan yang ada di Kabupaten Blora didominasi oleh perikanan umum sebesar 251 ribu ton berasal dari sungai. Kabupaten Blora memiliki 61 unit pasar Desa dan Tradisional yang tersebar di berbagai wilayah di Kabupaten Blora.
Share:

Sejarah Singkat dan Asal Usul Kota Blora

Asal Usul Kota Blora



Info Blora News ~ bMenurut cerita rakyat, Blora berasal dari kata BELOR yang berarti Lumpur, kemudian berkembang menjadi mbeloran yang akhirnya sampai sekarang lebih dikenal dengan nama BLORA. Secara etimologi Blora berasal dari kata WAI + LORAH. Wai berarti air, dan Lorah berarti jurang atau tanah rendah.. Dalam bahasa Jawa sering terjadi pergantian atau pertukaran huruf W dengan huruf B, tanpa menyebabkan perubahan arti kata.Sehingga seiring dengan perkembangan zaman kata WAILORAH menjadi BAILORAH, dari BAILORAH menjadi BALORA dan kata BALORA akhirnya menjadi BLORA. Jadi nama BLORA berarti tanah rendah berair, ini dekat sekali dengan pengertian tanah berlumpur.

Pada abad XVI Blora di bawah Pemerintahan Kadipaten Jipang, yang pada saat itu masih dibawah pemerintahan Kerajaan Demak.  Daerah kekuasaan Kadipaten Jipang meliputi : Pati, Lasem, Blora, dan Jipang sendiri. Akan tetapi setelah Jaka Tingkir ( Hadiwijaya ) mewarisi tahta Demak pusat pemerintahan dipindah ke Pajang. Dengan demikian Blora masuk Kerajaan Pajang.Kerajaan Pajang tidak lama memerintah Kadipaten Jipang, karena direbut oleh Kerajaan Mataram yang berpusat di Kotagede Yogyakarta. Saat Kerajaan Pajang jatuh di tangan Kerajaan Mataram, Blora termasuk wilayah Mataram bagian Timur atau daerah Bang Wetan.

Pada masa pemerintahan Paku Buwana I (1704-1719 ) daerah Blora diberikan kepada puteranya yang bernama Pangeran Blitar dan diberi gelar Adipati. Luas Blora pada saat itu 3.000 karya (1 karya = ¾ hektar ). Pada tahun 1719-1727 Kerajaan Mataram dipimpin oleh Amangkurat IV, sehingga sejak saat itu Blora berada di bawah pemerintahan Amangkurat IV.

Pada saat Mataram di bawah Paku Buwana II (1727-1749) terjadi pemberontakan yang dipimpin oleh Mangku Bumi dan Mas Sahid, Mangku Bumi berhasil menguasai Sukawati, Grobogan, Demak, Blora, dan Yogyakarta. Akhirnya Mangku Bumi diangkat oleh rakyatnya menjadi Raja di Yogyakarta. Berita dari Babad Giyanti dan Serat Kuntharatama menyatakan bahwa Mangku Bumi menjadi Raja pada tanggal 1 Sura tahun Alib 1675, atau 11 Desember 1749. Bersamaan dengan diangkatnya Mangku Bumi menjadi Raja, maka diangkat pula para pejabat yang lain, diantaranya adalah pemimpin prajurit Mangkubumen, Wilatikta, menjadi Bupati Blora.

Perang Mangku Bumi diakhiri dengan perjanjian Giyanti, tahun 1755, yang terkenal dengan nama palihan negari, karena dengan perjanjian tersebut Mataram terbagi menjadi dua kerajaan, yaitu Kerajaan Surakarta di bawah Paku Buwana III, sedangkan Yogyakarta di bawah Sultan Hamengku Buwana I. Di dalam Palihan Negari itu, Blora menjadi wilayah Kasunanan sebagai bagian dari daerah Mancanegara Timur, Kasunanan Surakarta. Akan tetapi Bupati Wilatikta tidak setuju masuk menjadi daerah Kasunanan, sehingga beliau pilih mundur dari jabatannya .

Sejak zaman Pajang sampai dengan zaman Mataram Kabupaten Blora merupakan daerah penting bagi Pemerintahan Pusat Kerajaan, hal ini disebabkan karena Blora terkenal dengan hutan jatinya. Blora mulai berubah statusnya dari apanage menjadi daerah Kabupaten pada hari Kamis Kliwon, tanggal 2 Sura tahun Alib 1675, atau tanggal 11 Desember 1749 Masehi, yang sampai sekarang dikenal dengan HARI JADI KABUPATEN BLORA.Adapun Bupati pertamanya adalah WILATIKTA.

 Perlawanan Rakyat Blora yang dipelopori petani muncul pada akhir abad ke 19 dan awal abad ke20. Perlawanan petani ini tak lepas dari makin memburuknya kondisi sosial dan ekonomi penduduk pedesaan pada waktu itu. Pada tahun 1882 pajak kepala yang diterapkan olehPemerintah Penjajah sangat memberatkan bagi pemilik tanah ( petani ) .

Di daerah-daerah lain diJawa, kenaikan pajak telah menimbulkan pemberontakan petani, seperti peristiwa Cilegon padatahun 1888. Selang dua tahun kemudian seorang petani dari Blora mengawali perlawananterhadap pemerintahan penjajah yang dipelopori oleh Samin Surosentiko. Gerakan Saminsebagai gerakan petani anti kolonial lebih cenderung mempergunakan metode protes pasif, yaitusuatu gerakan yang tidak merupakan pemberontakan radikal. Beberapa indikator penyebab adana pemberontakan untuk menentang kolonial penjajah antara lain : Berbagai macam pajak diimplementasikan di daerah Blora Perubahan pola pemakaian tanah komunal pembatasan dan pengawasan oleh Belanda mengenai penggunaan hasil hutan oleh penduduk Indikator-indikator ini mempunyai hubungan langsung dengan gerakan protes petani di daerah Blora. Gerakan inimempunai corak MILLINARISME, yaitu gerakan yang menentang ketidak adilan danmengharapkan zaman emas yang makmur.

Share:

Minggu, 11 Januari 2015

INFORMASI SEPUTAR BLORA

Info Blora News ~ Menyajikan Berita, Peristiwa dan Informasi Seputar Kota Kabupaten Blora dan Sekitarnya.
Informasi dan Berita  yang disajikan secara aktual, hangat dan terpercaya. Info Blora News ~ Informasi dan Berita yang sangat ditunggu oleh warga Kabupaten Blora.
Informasi dan Berita Seputar Kota Kabupaten Blora yang disajikan didalam bentuk berita online.
Semoga bisa bermanfaat dan membantu warga Kabupaten Blora dan Sekitarnya untuk mendapatkan informasi berita seputar blora yang akurat, aktual, hangat dan terpercaya.
Share:

Kamis, 01 Januari 2015

Berita Informasi Seputar Blora Terbaru Dapat Diakses di Media Ini

http://infobloranews.blogspot.co.id/
Berita Informasi Seputar Blora Terbaru Dapat Diakses di Media Ini

Info Blora News ~ Bagi Anda warga Kabupaten Blora, Jawa Tengah, bisa mencari Kabar Berita dan Informasi Seputar Blora terbaru dapat diakses di media ini, baik yang cetak maupun online. Berita Informasi Seputar Blora sebenarnya juga bisa diakses melalui Koran Harian Blora,  Blora News maupun berita Blora terkini.


Tak hanya berita politik Blora, pendidikan Blora, namun berita tokoh-tokoh Blora sampai korupsi Blora juga bisa diakses melalui media massa Blora yang saat ini masih produktif.

Tak hanya berita Blora mulai tahun 2000, namun berita Blora 2001, berita Blora 2002, berita Blora 2003, berita Blora 2004, berita Blora 2005, berita Blora 2006, berita Blora 2007, berita Blora 2008, berita Blora 2009, berita Blora 2010, berita Blora 2011, berita Blora 2012, berita Blora 2013, berita Blora 2014, berita Blora 2015, sampai berita Blora 2016, berita Blora 2017, berita Blora 2018, berita Blora 2019 dan sampai berita Blora 2020 juga bisa diakses melalui media massa Blora yang terpercaya.

Berita Jawa Tengah harus diketahui warga Blora Jawa Tengah sebagai salah kebutuhan pokok. Sebab, saat ini media massa adalah kebutuhan masyarakat. Informasi adalah kebutuhan dasar masyarakat untuk membentuk pengetahuan dan peradaban.

Sebenarnya, tak jauh beda dengan berita Pati, berita Kudus terbaru, berita Grobogan atau berita Purwodadi 2015, juga berita Cepu Blora, berita Bojonegoro, berita Ngawi, berita Semarang juga berita Lamongan terbaru juga bisa diakses melalui media-media yang ada di Kabupaten Blora.

Koran Harian Blora
Dari berbagai media, sampai tahun 2015 ini banyak media cetak dan online ada di Blora. Untuk koran Blora sendiri, ada koran nasional seperti Kompas, Jawa Pos, Koran Tempo, Republika, Media Indonesia, Bisnis Indonesia dan sebagainya.

Untuk media lokal Jawa Tengah dan Karesidenan Pati, ada Suara Merdeka, Jateng Pos, Jateng Ekspres, Wawasan, Koran Muria, Tribun Jateng, Jawa Pos Radar Kudus, Harian Rakyat Jateng, Harian Jateng, Tabloid Info Desaku, Koran Infoku, Koran DIVA, Jawa Pos Radar Bojonegoro dan sebagainya.

Sedangkan media online di Blora yang sampai saat ini masih aktif adalah InfoBloraNews.Com Harianblora.com atau Harian Blora, Info Desaku atau Infodesaku.com biro Blora, Suarasamin.com atau Suara Samin, Info Blora atau Infoblora.com, Bloranews.com, Karesidenan.com dan sebagainya.

Media-media dan koran-koran di atas memberikan dan menyuguhkan berita politik Blora, berita pendidikan Blora, berita ekonomi Blora, berita Pilkada Blora terbaru, berita korupsi Blora, berita begal Blora, berita curanmor Blora sampai berita-berita atau info hotel, info rumah sakit, info seputar Blora, info batu akik Blora dan sebagainya.

Silahkan jadi pembaca yang kritis di setiap berita yang disuguhkan oleh media Blora atau koran Blora di atas. Masyarakat harus semakin cerdas dalam membaca berita Blora terbaru dan berita Blora terkini. Selamat menyantap berita!
Share:
SUARA BLORA MENYAJIKAN INFORMASI BERITA PERISTIWA SEPUTAR WILAYAH KOTA BLORA DAN SEKITARNYA

Sponsor